Kompas TV regional berita daerah

Anggota Polisi Salah Tembak Tewaskan 3 Orang yang Dikira Teroris, DPRD Panggil Kapolda Sulteng

Kompas.tv - 4 Juni 2020, 16:23 WIB
anggota-polisi-salah-tembak-tewaskan-3-orang-yang-dikira-teroris-dprd-panggil-kapolda-sulteng
Ilustrasi penembakan (Sumber: Pixabay)
Penulis : Tito Dirhantoro

POSO, KOMPAS TV - Anggota Satgas Tinombala Poso Polda Sulawesi Tengah diduga melakukan salah tembak hingga mengakibatkan tiga orang tewas dalam dua bulan terakhir. Ketiganya ditembak aparat karena dikira pelaku teroris Poso.

Karena kejadian ini, anggota DPRD Sulawesi Tengah berencana memanggil Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Syafril Nursal untuk dimintai keterangannya terkait kematian warga yang menjadi korban salah tembak.

Wakil Ketua DPRD Sulteng, Arus Abd Karim, mengatakan pemanggilan Kapolda Sulteng Irjen Pol Syafril Nursal akan dilangsungkan dalam forum rapat dengar pendapat.

Baca Juga: Mantan Kepala Badan Intelejen Strategis Ungkap Permasalahan Terorisme di Indonesia Belum Selesai

Dalam forum itu, diharapkan menjadi ajang untuk menerangkan duduk perkara kasus tersebut, sehingga ada langkah hukum selanjutnya demi keadilan.

“Kami akan segera menjadwalkan rapat dengar pendapat dengan Kapolda Sulteng,” kata Arus Abd Karim di Palu, Sulteng, dikutip dari Kompas.id pada Kamis (4/6/2020). 

Arus didampingi Wakil Ketua DPRD Sulteng Muharram Nurdin dan Wakil Ketua Komisi I Wiwik Jumatul Rofiah menerima sejumlah elemen masyarakat yang mengadvokasi kasus dugaan salah tembak tersebut.

Rombongan yang mendatangi DPRD itu dari Tim Pembela Muslim (TPM) dan Presidium Forum Umat Islam (FUI) Sulteng.

Baca Juga: Pasca Baku Tembak, Satgas Tinombala Buru 10 Teroris Kelompok Ali Kalora

Arus menyatakan TPI dan FUI diminta memasok data terkait dua kejadian salah tembak yang menimpa Syafruddin (37) dan Firman (16), warga Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Selasa (2/6/2020). 

Data tersebut, kata Arus, diperlukan agar DPRD Sulteng memiliki gambaran komprehensif terkait kasus tersebut. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x