Kompas TV bisnis kebijakan

Luhut Tantang Pengkritik Utang Negara: Enggak Usah Ngomong di Medsos dan TV, Ketemu Saya Sini

Kompas.tv - 3 Juni 2020, 12:16 WIB
luhut-tantang-pengkritik-utang-negara-enggak-usah-ngomong-di-medsos-dan-tv-ketemu-saya-sini
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Sumber: KOMPAS.COM)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menantang pihak yang kerap mengkritik pemerintah soal utang negara.

Luhut menantang orang tersebut untuk bertatap muka dengannya. Saat tatap muka, Luhut mengaku ingin berbincang terkait penambahan utang negara selama pandemi virus corona atau Covid-19.

Luhut tak menyebut siapa sosok orang yang ditantangnya. Tampaknya, orang tersebut kerap berbicara soal utang negara di media sosial dan televisi. 

"Jadi kalau ada yang mengkritik kami (pemerintah), sini saya juga pengin ketemu. Jadi jangan di media sosial saja. Nanti ketemu kami, ngomong. Enggak usah ngomong di TV-lah, ketemu saya sini ," kata Luhut melalui diskusi virtual di Jakarta, Selasa (2/6/2020).

Baca Juga: Pemerintah akan Tambah Utang Baru Rp990,1 Triliun

Luhut mengakui dirinya memang berlatar belakang sebagai tentara dan bukanlah ekonom. Namun demikian, dia menegaskan bias menjawab terkait permasalahan utang negara.

"Nanti dia kasih angkanya, saya tentara walaupun bukan lulusan ekonomi, saya bisalah jawab itu. Tapi, jangan rakyat dibohongin," kata Luhut.

Lebih lanjtu, mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu menjelaskan, utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) masih rendah ketimbang negara-negara lainnya.

Itu seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Jepang. "Singapura itu lebih dari 100 persen dari debt to GDP-nya. Begitu juga dengan Amerika, malah kita enggak tahu lagi berapa besar," kata dia.

Luhut mengatakan, utang pemerintah Indonesia terhadap PDB akan mencapai 32 persen hingga akhir 2020. 

Baca Juga: Utang Negara Berpotensi Membengkak Akibat Dampak Corona

Luhut bilang, utang pemerintah merupakan utang produktif. Ia meminta kepada para ekonom yang mengkritik utang negara untuk memberikan informasi tepat kepada masyarakat.

"Saya ini tentara, jadi belajar juga dari anak-anak muda yang ngerti. Jadi kita jangan enggak ngerti juga, bodoh-bodohin rakyat kita ngutang enggak benar. Utang kita itu produktif," ucapnya.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total utang pemerintah hingga April 2020 mencapai Rp 5.172,48 triliun.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x