Kompas TV nasional singkap

Among Di Sistem Pendidikan Bumiputera - SINGKAP

Kompas.tv - 26 Mei 2020, 22:56 WIB
Penulis : Yudho Priambodo

Seiring perkembangan zaman, sistem pengajaran dan pendidikan di Indonesia mengalami perubahan. Tahun 2020 memberi tantangan besar kepada dunia pendidikan Indonesia. Pandemi, turut membawa perubahan pada sistem belajar. Keselarasan antar instansi pendidikan dan pemerataan akses, serta teknologi menjadi kunci kesuksesan pendidikan berbasis daring saat ini.

Jalur pendidikan formal di Indonesia pada era modern ini, tentu tak bisa lepas dari perkembangan sejarah bangsa. Menilik sejarah pendidikan pada masa kolonial Hindia Belanda, salah satu kebijakan yang fokus terhadap bidang pendidikan, adalah diterapkannya politik etis, atau politik balas budi. Tahun 1900-an, pemerintah kolonial banyak mendirikan sekolah-sekolah berorientasi barat. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga buruh dan kepentingan pengusaha belanda.

Sekolah-sekolah di Hindia Belanda, melahirkan banyak kaum terpelajar atau intelektual yang kemudian menjadi cikal bakal gerakan pemuda dalam perjalanan panjang bangsa Indonesia. Salah satunya adalah Soewardi Soeryaningrat atau yang akrab dengan nama Ki Hajar Dewantara. Gelisah akan pendidikan di Hindia Belanda yang diskriminatif, Ki Hajar Dewantara mendirikan Sekolah Taman Siswa pada tahun 1922 di Yogyakarta, dan mencoba memperluas akses pendidikan bagi semua kalangan, meski ditentang dengan diberlakukannya ordonansi sekolah liar kala itu. Namun, Taman Siswa saat itu lebih diminati masyarakat bumiputera karena memiliki sistem yang berbeda dengan sekolah-sekolah milik pemerintah kolonial. Ki Hajar dan Taman Siswa menerapkan sistem among atau pamong yang mendorong peserta didik menjadi pribadi yang mandiri.  



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x