Kompas TV bisnis bumn

50.000 Test Kit PCR Corona Tambahan Produksi Bio Farma Turun Akhir Mei

Kompas.tv - 26 Mei 2020, 19:12 WIB
50-000-test-kit-pcr-corona-tambahan-produksi-bio-farma-turun-akhir-mei
Menteri BUMN Erick Thohir Meninjau Kesiapan RS Darurat Mitra Kemayoran (Sumber: BNPB) 
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV – Sebanyak 50.000 test kit polymerase chain reaction (PCR) tambahan akan turun pada akhir Mei 2020.

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan sensivitas dan validasi PCR test kit yang diproduksi oleh PT. Bio Farma ini sesuai rekomendasi WHO.

Saat ini PT Bio Farma selaku perusahaan plat merah yang bergerak dibidang Produksi Vaksin dan Antisera ini telah memproduksi 50.0000 test kit dan pada akhir Mei 2020 nanti akan ada tambahan 50.000 test kit.

Baca Juga: Upaya Cegah Corona, Bio Farma Produksi PCR Tak Perlu Lagi Impor

Langkah ini, sambung Erick, merupkan pendekatan test dari metode trace, test dan treat atau 3T Kementerian BUMN dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.

Hasil dari pendekatan uji tersebut, sebanyak 10.000 lebih test telah dilakukan, dengan daily test capacity mendekati 1.000 per hari. Selain itu, dalam pendekatan test, BUMN telah mendistribusikan mesin uji PCR ke 18 rumah sakit.

“Sebanyak 15 unit  telah didistribusikan ke RS BUMN dan sisanya ke RSUD/Labkesda,” ujar Erick, dikutip dari Antara, Selasa (26/5/2020).

Untuk pendekatan trace atau lacak, Erick menjelaskan, BUMN di bidang telekomunikasi telah mengembangkan aplikasi Peduli Lindungi.

Baca Juga: Siap-Siap, Ini 3 Aturan "New Normal" bagi PNS dan Pegawai BUMN!

Aplikasi ini untuk melacak rekam jejak pasien, kontak, pergerakan pasien serta pembatasan isolasi. Menurut Erick, aplikasi ini telah diunduh sebanyak lebih dari 3,7 juta kali.

Terkait metode penanganan atau treat, Erick menjelaskan, 70 rumah sakit BUMN telah menyiapkan 2.375 tempat tidur untuk penanganan Covid-19.

PT. Bio Farma juga melakukan kerja sama dengan pihak dari dalam negeri dan luar negeri untuk memproduksi vaksin.

Kemudian PT LEN dan PT DI telah siap memproduksi ventilator noninvasive pada Mei 2020 dengan estimasi total kapasitas produksi mencapai 1.000-1.250 per minggu. Saat ini, sambung Erik, PT. LEN dan PT DI masih menunggu perizinan dari Kemenkes untuk produksi massal secara komersial.

Baca Juga: Tes PCR Anak Bangsa, Bio Farma: Pengadaan Cepat, Harga Terjangkau dan Akurat

Tak hanya itu, PT. Bio Farma juga bekerja sama dengan Eijkman Institute dan RSPAD Gatot Subroto mengembangkan terapi convalescent plasma.

"Sebanyak tiga dari 10 pasien Covid-19 telah memulai transfusi dan kondisinya terlihat membaik. Namun, hal ini memerlukan observasi dan pemantauan lebih lanjut," ujarnya.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x