Kue Patola Menu Favorit Ramadan

BANYUWANGI, KOMPAS.TV - Siapa sih yang tak mengenal kue patola, jajanan tradisional yang selalu menjadi idola bagi pecinta kuliner saat Ramadan.

Di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, penjual kue patola pun meraup untung, karena penjualannya meningkat seratus persen di saat Rramadan.

Bagi masyarakat Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, khususnya orang dewasa, kue patola sudah tidak asing lagi. Patola merupakan salah satu kuliner tempo dulu, yang bisa dijumpai dengan mudah saat bulan Ramadan.

Salah satu pembuat kue patola, yang masih bertahan hingga sampai saat ini adalah Istifala, warga Jalan Ikan Bedul, Lingkungan Kaliasin, Kelurahan Karangrejo, Kabupaten Banyuwangi.

Ibu paruh baya ini menekuni bisnis kue patola sejak berusia 20 tahun, saat itu ia meneruskan usaha orang tuanya. Dengan dibantu 4 orang saudaranya, Istifala tampak sibuk membuat adonan jajanan tradisional kue patola, yang akan dijual menjelang waktu berbuka puasa.

Cara membuat kue patola cukup mudah dan sangat praktis. Hanya membutuhkan bahan, yang biasa digunakan sehari-hari, seperti tepung beras, pewarna makanan, garam dan air. Bahan yang sudah dicampur ini kemudian dicetak menggunakan cetakan tradisional, lalu di kukus ke panci besar selama 20 menit dengan suhu panas sekitar 100 derajat.

Di masa pandemi virus corona, permintaan kue patola tetap tinggi. Bahkan Ramadan tahun ini, penjualannya meningkat 100 persen dibanding Ramadan tahun kemarin. Ibu tiga anak ini mampu membuat 80 kilogram kue patola dalam sehari pada Ramadan tahun ini, sedangkan Ramadan tahun kemarin hanya 40 kilogram kue patola per hari.

Kemasan kue patola memiliki warna bervarisi, mulai merah, hijau dan putih. Satu bungkus kue patola dijual Rp. 6.000.

Kue patola lebih enak dinikmati saat hangat dengan disiram kuah santan, yang dicampur gula jawa dan daun pandan. Aroma harum pandan dan rasa manis gula jawa membuat kue patola selalu dirindukan.

#KuePatola #JajananTradisional #Banyuwangi