Kompas TV regional berita daerah

Heboh Banjir Rob Dikira Tsunami di Subang, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.tv - 22 Mei 2020, 11:24 WIB
heboh-banjir-rob-dikira-tsunami-di-subang-ini-penjelasan-bmkg
Banjir rob di Subang masuk ke rumah warga (20/5/2020) (Sumber: Tribun Jabar)
Penulis : Idham Saputra

KOMPAS.TV - Banjir rob menerjang Pantai Pondok Bali, Desa Mayangan, Legon Kulon, Kabupaten Subang Rabu (20/5/2020) malam.

Sempat dikira tsunami, karena air laut naik secara tiba-tiba dan masuk ke rumah warga sampai ketinggian 0,8 meter.

Warga pun menjadi panik dan berbondong-bondong melarikan diri.

Baca Juga: Fenomena Dentuman Misterius di 3 Wilayah Indonesia dalam Dua Bulan, Apa Kata BMKG?

Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya menjelaskan bahwa pada Rabu, 20 Mei 2020 tersebut suhu muka laut di wilayah selatan Jawa Barat berkisah di 30-31 derajat celcius.

Suhu tersebut mendorong terjadinya pertumbuhan awan. Lalu aktivitas pergerakan konveksi yang terjadi berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan.

Berdasarkan pola sebaran, di ketinggian 3.000 wilayah Jawa Barat bagian utara dilewati oleh daerah belokan angin, sehingga mendukung suplai awan hujan.

"Kecepatan angin di wilayah laut Kabupaten Subang berkisar 30 knot atau 56 kilometer per jam (angin kencang) yang berpotensi menyebabkan gelombang tinggi," kata Tony (21/5/2020) seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Selasa Bahasa: Apa Bedanya Rob, Banjir, dan Banjir Rob?

Tony melanjutkan, Mei 2020 ini memasuki masa transisi berdasarkan kondisi musim.

Hujan terjadi karena faktor pemanasan dari pagi hingga siang hari. 

Awan konvektif berjenis Cumulonimbus terbentuk dari hujan tersebut, berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem berupa angin kencang di siang, sore, atau malamnya.

"Adanya kondisi angin yang kencang di wilayah laut Kabupaten Subang berpotensi menyebabkan gelombang tinggi pada saat pasang naik. Serta adanya potensi hujan sedang di wilayah darat Kabupaten Subang bagian utara secara bersamaan menyebabkan banjir rob yang signifikan," kata Tony.

Baca Juga: Geger Suara Dentuman Misterius Terdengar di Bandung, Ini Kata BMKG

"Gelombang laut karena angin, bukan karena gempa. Hal wajar dan sering terjadi," terangnya. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x