Kompas TV nasional berita kompas tv

New Normal Ala Luhut, Gak Ada Lagi Cipika Cipiki

Kompas.tv - 16 Mei 2020, 15:29 WIB
new-normal-ala-luhut-gak-ada-lagi-cipika-cipiki
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Sumber: KOMPAS.COM)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV – Pemerintah mulai mendorong masyarakat melakukan kehidupan baru dalam beraktivitas atau yang diistilahkan dengan new normal untuk memerangi wabah virus corona (Covid-19).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berbagi pendapat mengenai langkah baru pemerintah, yakni mendorong new normal kepada masyarakat  di tengah pandemi Covid-19.

Pendapat Luhut soal new normal ini disampaikan dalam bincang dengan RRI yang disiarkan live pada Jumat (15/5/2020) malam.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Nanti Masyarakat Bisa Aktivitas Normal Tapi Harus Berdampingan dengan Corona

"Gaya hidup kita (menghadapi new normal, red) mungkin di Pulau Jawa, Sulawesi, dan lainnya, nggak ada lagi cipika-cipiki, nggak ada lagi itu. Mungkin itu yang jadi faktor penyebaran, jadi kita akan hidup dengan itu," ucap Luhut.

Luhut juga menyampaikan faktor kunci berjalannya new normal adalah kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan yang terus menerus diingatkan oleh pemerintah melalui juru bicara Achmad Yurianto.

Sebab, menurut Luhut hanya kedisiplinan yang saat ini bisa menyelamatkan bangsa dari wabah Covid-19.

"New normal ini Ramadan kan sudah mau selesai, kita khusyuklah mendoakan bangsa. Ayo kita disiplin bekerjasama gotong royong untuk membuat Indonesia lebih baik lagi," ujarnya.

Baca Juga: New Normal dan Berdamai Mulai Jadi Fokus Pemerintah Memerangi Wabah Covid-19

New normal ini juga dilontarkan Presiden Joko Widodo saat menjawab pertanyaan yang berkembang di masyarakat dalam kanal Youtube Sekretaris Presiden, Kamis (15/5/2020).

Presiden Jokowi ingin masyarakat produktif dengan berkompromi dengan Covid-19, bisa berdampingan dan berdamai. Karena, sambung Presiden Jokowi, informasi terkahir dari WHO, meskipun kurva sudah melanai, atau menjadi kurang tetapi virus ini tidak akan hilang.

Presiden Jokowi menjelaskan berdamai, berdampingan atau berkompromi dengan Covid-19 bukan berarti menyerah, tetapi menyesuaikan diri. Masyarakat tetap mengedepankan dan mewajibkan protokol kesehatan yang ketat untuk melawan Covid-19.

"Saya tekankan keselamatan masyarakat tetap harus menjadi prioritas. Ini jangan dibenturkan sebagai sebuah pilihan. Ini bukan dilema. Kehidupan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini, itu keniscayaan. Itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru," ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Berdamai dengan Corona Bukan Menyerah!

Presiden Jokowi menambahkan tatanan kehidupan baru bukan kehidupan yang penuh pesimisme atau ketakutan. Namun masyarakat mulai menjalankan kembali produktivitas dengan optimisme dengan tetap menerapkan berbagai mekanisme pencegahan. 

"Ini penyakit berbahaya tapi kita bisa mencegah dan menghindarinya asal yang sudah berkali-kali saya sampaikan, jaga jarak yang aman, kemudian cuci tangan setelah beraktivitas, pakai masker. Ini penting, jadi dalam tatanan kehidupan baru nanti memang itu yang harus kita pegang," ujar Presiden Jokowi.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x