Kompas TV nasional berita kompas tv

Sejumlah Tokoh Mengenang Didi Kempot, Musisi Campursari Terpenting di Tanah Air

Kompas.tv - 5 Mei 2020, 13:24 WIB
sejumlah-tokoh-mengenang-didi-kempot-musisi-campursari-terpenting-di-tanah-air
Lagu berjudul Ojo mudik, karya terakhir Didi Kempot (Sumber: Youtube/DidiKempotOfficialChannel)
Penulis : Deni Muliya

SOLO, KOMPAS.TV - Pria asal Ngawi, Jawa Timur ini memulai karir musiknya sebagai penggubah lagu dan sekaligus penyanyi pada pertengahan tahun 80-an.
 
Mula-mula nama Didi Prasetyo dikenal sebagai penyanyi jalanan.

Baca Juga: Didi Kempot Sang Maestro Campursari Meninggal Dunia

Identitas itu melekat dengan nama panggungnya Didi “Kempot” yang  berasal dari singkatan Kelompok Pengamen Trotoar.
 
Pelawak Tarzan mengaku, telah menyaksikan Didi Kempot Bersama Kempot Band pada pertengahan tahun 80-an.

“Saat kami sama-sama merantau di Jakarta,” kata Tarzan, dalam  wawancara dengan Kompas TV, Selasa (5/5/2020).
 
Putra seniman tradisional Ranto Edi Gudel ini, terutama disukai penggemarnya “Sobat Ambyar” karena lirik-lirik lagunya yang menyayat. 

Mulai dari lagu lama seperti  Stasiun Solo Balapan, Sewu Kuto, hingga lagu-lagu terbaru berjudul Pamer Bojo.
   
Sepanjang perjalanan musiknya, Didi Kempot telah menciptakan 800-an lagu dan menempatkannya sebagai seniman Campursari terpenting  di tanah air.

Ia membawa “Campursari” tampil  ke pusat kekuasaan yaitu ke depan Istana, Gedung DPR dan Kantor Pusat Partai Politik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Dukacita atas Berpulangnya Musisi Didi Kempot

Tapi popularitasnya, terutama tercermin dari massifnya penonton yang hadir dalam konser-konser yang digelar mulai dari halaman rumah warga, kampus hingga konser di alun-alun kota terutama di Jawa.
 
Pengamat Musik Bens Leo, bahkan mensejajarkan popularitas Lagu Didi Kempot bisa mengimbangi popularitas music pop Korea KPOP yang mendunia.  

“Meskipun, lagunya segmen musik berbahasa Jawa, tapi dia bisa head to head dengan KPOP anak anak muda segmen pasar musik yang go Internasional,” tutur Bens Leo, saat diwawancara Kompas TV.

Popularitas Didi Kempot terbukti dengan padatnya jadwal manggung, termasuk di bulan-bulan terakhir hidupnya.

Bens Leo menuturkan, dalam sebulan Didi Kempot bisa tampil 30 kali. Sehari bisa perform 2 hingga 3 kali pertunjukan.

Youtuber Gofar Hilman, yang pernah sukses menggelar konser bersama sang “Lord” di media sosial menyebut tahun 2019 menjadi “Tahun  Didi Kempot”. 

“Karena di tahun itu, ia mencapai puncak popularitas kemudian mendapat julukan sebagai 'The Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati Nasional oleh para penggemar barunya, kalangan milenial,” kata Gofar Hilman, kepada Kompastv. 

Baca Juga: Keluarga Dekat: Didi Kempot Akan Dimakamkan di Desa Majasem Ngawi

Salah satu tagline-nya yang menjadi mantra adalah “Patah hati tidak untuk ditangisi, tapi untuk dijogeti” 

Kabar kematian Didi Kempot, Selasa pagi ini, menjadi trending di Jagad Maya.  

Tokoh-tokoh dan masyarakat luas memberi penghormatan atas kepergian musisi rendah hati yang di akhir hayatnya aktif menggelar konser amal untuk membantu korban pandemi Covid-19 ini.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x