Kompas TV nasional singkap

Cikal Bakal Transportasi di Batavia - SINGKAP

Kompas.tv - 2 Mei 2020, 19:08 WIB
Penulis : Yudho Priambodo

Moda transportasi semakin mudah ditemui di Jakarta, namun belum sepenuhnya menarik perhatian sebagian masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Kondisi tersebut justru jauh berbeda dengan masa lampau. Pada era kolonial hingga akhir abad ke-20, peran angkutan umum di perkotaan bernilai tinggi.

Kala itu, Batavia sebagai pusat perdagangan, memiliki transportasi umum yang dioperasikan menggunakan kuda seperti delman dan sado. Seiring berkembangnya kota yang semakin pesat, konsep transportasi massal pun mulai diterapkan, muncullah trem generasi pertama yaitu trem kuda. Hingga tahun 1881, di bawah perusahaan Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij, trem Batavia mulai dioperasikan dengan lokomotif uap. Selain lebih cepat, pelayanan rute trem uap ini, diperluas. Pada 10 April 1899, trem generasi ketiga dengan tenaga listrik mulai dioperasikan di Batavia.

Tahun 1960, Presiden Soekarno memerintahkan penghapusan trem di Ibukota. Ketika trem dihapus dan rel-rel mulai ditimbun, permasalahan transportasi kembali hadir. Jumlah dan kondisi bus sebagai pengganti trem, kurang memadai. Hingga tahun 60-an, moda transportasi berupa minibus mulai bermunculan dan mendominasi jalanan Ibukota.

Perkembangan transportasi umum di Jakarta, mulai memasuki babak baru. Ketika pembangunan kota semakin maju dan daerah permukiman mulai bermunculan, jumlah kendaraan di Jakarta, mengalami peningkatan secara signifikan.

Masyarakat pun sudah banyak yang memiliki kendaraan pribadi sehingga jalanan Jakarta mengalami kemacetan. Pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, kemacetan Ibukota mulai diatasi dengan menghadirkan bus TransJakarta. Namun, hingga kini program jalur busway belum sepenuhnya dapat mengatasi kepadatan lalu lintas di Jakarta.  



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x