Kompas TV nasional berita kompas tv

Kebijakan Mendatangkan 500 TKA China di Tengah Pandemi Corona Sama Saja Mencederai Rakyat

Kompas.tv - 1 Mei 2020, 23:31 WIB
kebijakan-mendatangkan-500-tka-china-di-tengah-pandemi-corona-sama-saja-mencederai-rakyat
Puluhan TKA asal China tiba di Bandara Haluoleo Kendari. (Sumber: (KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI))
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV – Rencana pemerintah mendatangkan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China untuk mengerjakan proyek strategis nasional dinilai mencederai masyarakat.

Wakil Ketua Komisi II DPR, Arwani Thomafi menjelaskan kebijakan tersebut sama saja mencederai semangat masyarakat dalam melawan Covid-19 di tanah air.

Menurutnya, meski 500 TKA China tersebut telah melewati prosedur kesehatan, namun tetap saja tidak bisa dijadikan alasan oleh pemerintah di tengah masa pandemi ini.

Baca Juga: Jadi... Bagaimana Asal Muasal Rencana Masuknya 500 TKA Asal China ke Sulawesi Tenggara?

Arwani juga menilai protokol kesehatan bagi TKA China tersebut tidak menjamin tidak adanya penyebaran virus corona.

"Pemerintah pusat baiknya tidak merusak mood bangsa Indonesia dalam perlawanan terhadap Covid-19," ujar Arwani dalam keterangan tertulis, Jumat (1/5/2020).

Lebih lanjut, Arwani menilai kebijakan tersebut bertolak belakang dengan Kepres No 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) serta Kebijakan larangan mudik.

Seluruh masyarakat tahu bahwa wabah virus corona ini pertama kali beredar di  China, dan tetap saja pemerintah mendatangkan TKA meski sudah melewati serangkaian prosedur kesehatan. Di sisi lain, pemerintah melarang masyarakat untuk mudik agar mencegah penyebaran virus, namun pemerintah mendatangkan warga Tiongkok yang menjadi daerah episentrum wabah Covid-19.

Baca Juga: Satu Suara, Gubernur dan DPRD Sultra Tolak Kedatangan 500 TKA Asal China

Arwani menyarankan agar pemerintah fokus menangani wabah virus corona tanah air dan menunda sementara proyek strategis nasional yang nantinya juga dapat dijalankan.

“Mestinya menjadi basis pemerintah pusat dalam kebijakan mendatangkan TKA berasal dari China yang notabene merupakan negara yang pertama kali terkena wabah Covid-19," jelas Arwani.

Sebelumnya, Gubernur dan DPRD Sulawesi Tenggara satu suara menolak kedatangan 500 TKA China yang rencananya datang mulai pekan ini secara bertahap.

Baca Juga: Fakta 49 TKA China Tiba di Kendari: Belum Dikarantina Hingga Kapolda Sultra Minta Maaf

Dikutip dari Kompas.com, Gubernur Sultra Ali Mazi menyatakan penolakan itu dilakukan karena bertentangan dengan suasana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.