Kompas TV nasional singkap

Antara Weltevreden dan Sobokarti Seni Berpusar - SINGKAP

Kompas.tv - 29 April 2020, 10:00 WIB
Penulis : Yudho Priambodo

Siapa sangka Gedung Kesenian Jakarta yang berusia dua abad masih berdiri kokoh hingga kini. Gedung yang terletak di kawasan Pasar Baru ini, dahulu dikenal degan nama SCOUWBURG WELTEVREDEN, gedung ini menjadi salah satu pusat pertunjukkan seni dan budaya yang menyimpan banyak cerita.

Sejarah berawal pada tahun 1808 ketika Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels memindahkan pusat pemerintahan dari batavia lama yang kini disebut dengan kota tua, ke daerah weltevreden yang kini disebut dengan daerah lapangan banteng.

Gedung Kesenian Jakarta diresmikan pada tanggal 7 Desember 1821 dan dimeriahkan oleh pementasan tonil atau teater karya shakepeare. Tak hanya seni teater, pertunjukkan opera dan permainan musik ikut meramaikan panggung.

Para pementas dan penonton didominasi oleh orang orang Eropa yang bermukim di daerah Scouwburg Weltevreden. 

Hingga masa kependudukan berganti ke tangan Jepang GKJ beralih fungsi sebagai tempat untuk melancarkan aksi propaganda Jepang terhadap masyarakat pribumi.

Gedung Kesenian Jakarta, tak hanya erat dengan berbagai cerita peninggalan penjajahan saja gedung ini juga menjadi saksi dalam kegiatan kenegaraan.

Seperti sebagai tempat diselenggarakannya Kongres Pemuda Pertama pada tahun 1926 untuk membahas agenda kemerdekaan, dan juga sebagai tempat digelarnya KNIP atau Komisi Nasional Indonesia Pusat pada tahun 1945 sebagai pembantu preseiden.

Meski sempat mengalami pemugaran beberapa kali gedung ini tetap tampil mewah dengan ornamen emas dan dominasi warna putih. Berkapasitas 250 orang, GKJ menganut arsitektur romawi. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x