Kompas TV nasional berita kompas tv

Cerita Dubes RI Soal Kedisiplinan Warga Selandia Baru dan Turki Mencegah Penyebaran Virus Corona

Kompas.tv - 25 April 2020, 20:44 WIB
cerita-dubes-ri-soal-kedisiplinan-warga-selandia-baru-dan-turki-mencegah-penyebaran-virus-corona
Virus corona yang menyebar di seluruh dunia (Sumber: kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV - Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya dan Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal berbagi pengalaman terkait keadaan masyarakat dalam penanganan Covid-19 di negara tempat keduanya bertugas.

Tantowi menjelaskan masyarakat Selandia Baru mematuhi kebijakan pemerintah. Masyarakat disiplin melaksanakan kebijakan karantina wilayah atau lockdown yang ditetapkan Pemerintah Selandia Baru dalam menekan penyebaran virus.

Menurut Tantowi, kebijakan tersebut efektif dan hingga saat ini angka penambahan kasus pasien positif tidak mencapai puluhan seperti waktu sebelum lockdown. 

Baca Juga: Turki Tawarkan Pengadaan Rapid Test Kepada Indonesia

"Sebelum lockdown diberlakukan, setiap hari kasus baru bisa ratusan bahkan sempat 120 turun ke 80. Tapi ketika lockdown diberlakukan, single digit seperti saat ini," ujar Tantowi dalam diskusi 'Berbagi Cerita dari Mancanegara' secara virtual, Sabtu (25/4/2020).

Tantowi menilai Indonesia juga bisa seperti Selandia Baru jika masyarakat disiplin menjalankan kebijakan pemerintah. Salah satunya kebijakan pembatasan sosial berskala besar. Namun jika masyarakat tidak disiplin, penurunan penambahan kasus baru akan sulit terjadi. 

"Kalau rakyatnya masih suka-suka seperti yang saya lihat di media sosial, sulit langkah pemerintah itu. Seperti tidak membawa hasil," ujar Tantowi.

Kedisiplinan masyarakat dalam melawan penyebaran virus corona juga terjadi di Turki. Lalu Muhamad menjelaskan masyarakat Turki menuruti kebijakan yang diberlakukan.

Baca Juga: Update Corona 25 April: 8.607 Positif, 1.042 Sembuh, 720 Meninggal Dunia

Salah satunya, melaksanakan fatwa tidak lagi melaksanakan salat Jumat. Masjid di Turki hanya dibuka untuk para wisatawan yang ingin beribadah. 

Saya kira itu yang pembeda utama antara situasi di Indonesia dengan di Turki adalah, apapun yang disampaikan oleh pemerintah masyarakat mengikuti," ujar Lalu Muhamad.

Di sisi lain, lockdown yang dijalankan di Turki hanya berlaku pada akhir pekan. Tidak seperti negara lain, yang melakukan lockdown dengan jangka waktu tertentu. Meski demikian, kebijakan tersebut efektif menurunkan penyebaran Covid-19 di masyarakat. 

Baca Juga: Satu Keluarga Kabur dan Tinggal di Hutan untuk Hindari Corona

"Sekarang kasusnya sudah melandai. Pemerintah menargetkan sekitar tanggal 20 Mei ini sudah sampai tahap stabil, dan butuh waktu sampai Juni untuk melakukan recovery awal," ucap Lalu.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x