Kompas TV regional berita daerah

60 Tenaga Medis di Jateng Positif Covid-19, Rata-rata Tertular dari Pasien

Kompas.tv - 24 April 2020, 20:23 WIB
60-tenaga-medis-di-jateng-positif-covid-19-rata-rata-tertular-dari-pasien
Petugas medis memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi saat simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020) (Sumber: KOMPAS.COM)
Penulis : Johannes Mangihot

SEMARANG, KOMPASTV – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengingatkan tenaga medis untuk mengedepankan protokol saat menjalani tugas merawat pasien Covid-19. Sejauh ini sebanyak 60 tenaga medis di Jateng dinyatakan terinfeksi virus corona.  

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menjelaskan para tenaga medis yang terinfeksi Covid-19 tersebar dari sejumlah rumah sakit rujukan di Jateng, seperti di Kota Semarang, Pemalang, Surakarta dan Magelang.

Menurut Yulianto, rata-rata tenaga medis ini tertular saat bertugas menangani pasien Covid-19.

Baca Juga: Pesan Haru di Balik Aksi Kocak Tenaga Medis Main Tiktok

"60 tenaga medis yang positif Covid-19 itu rata-rata tertular saat bertugas menangani pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan. Antara lain dari Semarang, Pemalang, Surakarta dan Magelang," jelas yulianto dalam siaran persnya, Jumat (24/4/2020). Dikutip dari Kompas.com.

Yulianto menambahkan dari 60 tenaga medis ada dua tenaga medis yang meninggal dunia karena Covid-19.

Kedua perawat tersebut yakni NK (38) warga Ungaran, Kabupaten Semarang yang bekerja di RSUP Kariadi Semarang. NK dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia pada Kamis (9/4/2020).

Kemudian RI (52) seorang perawat warga Gedawang, Banyumanik yang bekerja di RSUP Kariadi Semarang meninggal dunia pada jumat (17/4/2020) dan ternyata hasilnya dinyatakan positif.

Baca Juga: IDI Jatim Catat 25 Dokter dan Petugas Media Terpapar Corona, 1 Perawat Meninggal Dunia

Selain tertular dari pasien Covid-19, potensi penularan tenaga medis juga bisa terjadi melalui keluarga pasien ataupun pengunjung lain di rumah sakit yang kontak langsung maupun tidak langsung dengan perantara benda dengan tenaga medis. Termasuk dari alat pelindung diri (APD) yang tidak terkelola dengan baik.

Untuk itu jugalah, Yulianto mengimbau kepada semua tenaga medis, baik yang menangani Covid-19 atau tidak tetap harus mematuhi protokol kesehatan terutama mengenakan APD sesuai tingkatan kasus yang ditangani.

"Seluruh tenaga kesehatan, baik yang menangani Covid-19 maupun tidak, semua harus pakai apd. Tentu sesuai tingkat kasus yang ditangani. Karena tidak tahu apakah pasien itu positif atau tidak," ujarnya.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x