Kompas TV nasional berita kompas tv

Ini Cara Warga Binaan Berpartisipasi dalam Penanggulangan Covid-19 di Indonesia

Kompas.tv - 8 April 2020, 17:49 WIB
ini-cara-warga-binaan-berpartisipasi-dalam-penanggulangan-covid-19-di-indonesia
Dua orang warga binaan tengah menjahit alat pelindung diri berupa masker. (Sumber: Dok. Humas Ditjen Pemasyarakatan)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV – Warga binaan di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) ikut berpartisipasi dalam penanggulangan pandemi virus corona di tanah air dengan memproduksi alat pelindung diri (APD).

Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Nugroho menjelaskan di sejumlah Lapas, APD hasil warga binaan digunakan untuk mandiri. 

Namun tidak menutup kemungkinan APD buatan para warga binaan melalui program pembinaan kemandirian ini didistribusikan keluar. 

Baca Juga: Warga Binaan Lapas Lowokwaru Malang Produksi Hand Sanitizer dan Masker

Seperti Lapas Lhoksukon yang telah mendistribusikan masker hasil buatan narapidana ke beberapa wilayah di Aceh serta Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Pangkalpinang yang membagikan ke tenaga medis setempat.

Adapun APD yang diproduksi para warga binaan adalah masker, pelindung wajah (face shield), penutup kepala dan apron.  

Selain itu, para warga binaan juga memproduksi perlengkapan penunjang lainnya seperti cairan antiseptik, hand sanitizer, bilik sterilisasi, tiang infus hingga tandu.

Menurut Nugroho, beberapa lapas atau rutan yang memiliki kapasitas produksi besar antara lain, Lapas Binjai yang mampu memproduksi 100 buah face shield dan 50 buah penutup kepala per hari, Lapas Perempuan Semarang mampu produksi 500 buah masker kain per hari, serta Lapas Perempuan Pekanbaru yang mampu produksi 75 lusin apron per hari.

Baca Juga: Cegah Corona, Lapas di Blitar Kasih Layanan "Video Call"

Sementara itu, untuk peralatan penunjang lainnya, Lapas Malang mampu memproduksi cairan antiseptik dan hand sanitizer masing-masing 100 liter per hari, Lapas Tasikmalaya produksi 2 bilik sterilisasi per minggu, serta Lapas Polewali yang mampu produksi 3 tiang infus dan 1 tandu per hari.

"Kita semua bersatu untuk melawan corona," kata Nugroho dalam siaran pers, Rabu (8/4/2020).

Nugroho menambahkan keputusan untuk membuat APD untuk mandiri dikarenakan kebutuhan di dalam lapas atau rutan yang sangat tinggi serta anjuran untuk tetap menggunakan masker sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19.

Menurutnya jika mengandalkan pembelian dari luar akan tidak cukup, terlebih saat ini APD berupa masker sudah masuk barang langka. 

Baca Juga: Napi Koruptor Tak Akan Diberi Remisi Saat Corona, Ini Alasannya

"Berbekal program pembinaan kemandirian, warga binaan di lapas dan rutan dikerahkan untuk memproduksi APD secara mandiri. Jika mengandalkan pembelian dari luar saja tidak cukup dan barangnya langka," ujar Nugroho.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x