Kompas TV nasional berita kompas tv

Sidang Isbat Awal Ramadan 23 April, Lewat Video Conference

Kompas.tv - 5 April 2020, 17:50 WIB
sidang-isbat-awal-ramadan-23-april-lewat-video-conference
Ilustrasi Sidang Isbat penetapan awal Ramadan di Kementerian Agama. Jika tahun lalu digelar berkumpul bersama dalam satu ruangan, 23 April 2020 nanti melalui video conference (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang Isbat atau penetapan awal bulan ramadan 1441 Hijriyah pada Kamis, 23 April 2020. 

Berbeda dari biasanya, sidang akan digelar dengan memanfaatkan sambungan komunikasi jarak jauh atau video konferensi (video conference).

Baca Juga: Imbas Virus Corona, Biaya Perjalanan Ibadah Haji 2020 Non Teller Diperpanjang Hingga 21 April

Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa sidang Isbat dengan video konferensi menjadi bagian upaya Kemenag dalam mencegah penyebaran virus corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). 

"Isbat awal ramadan akan kita gelar dengan kehadiran peserta yang terbatas, selebihnya secara video konferensi," ujar Kamaruddin Amin, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (05/4/2020).

Menurut Kamaruddin, hanya sebagian peserta yang dihadirkan ke kantor, yaitu perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VIII DPR, dan Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama. 

Untuk pejabat eselon I dan II yang diundang juga hanya dari Ditjen Bimas Islam saja. 

Undangan lainnya bisa mengikuti melalui saluran komunikasi dalam jaringan (daring) yang akan disiapkan tim Kemenag.

"Sidang dimulai sebelum maghrib, diawali paparan posisi Hilal awal Ramadan 1441 Hijriyah oleh Cecep Nurwendaya (Badan Hisab Rukyat Kemenag)," tutur Kamaruddin.

Baca Juga: Anies Baswedan Soal Salat Tarawih di Jakarta Saat Ramadan

"Setelah Magrib di Jakarta, sidang penetapan digelar tertutup. Hasil sidang tertutup inilah yang kemudian diumumkan oleh Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi melalui jumpa pers," Kamaruddin menegaskan.

Kamaruddin menambahkan, pihaknya sedang mengkaji kemungkinan melakukan video konferensi pers juga sehingga tim media bisa mengikutinya dari kantor masing-masing.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x