Kompas TV regional berita daerah

Video Viral Sapi Tersangkut di Atap Rumah Karena Panik Erupsi Gunung Merapi Ternyata Hoax

Kompas.tv - 10 Maret 2020, 20:32 WIB
video-viral-sapi-tersangkut-di-atap-rumah-karena-panik-erupsi-gunung-merapi-ternyata-hoax
Potongan video sapi tersangkut di atap rumah warga yang viral di Media Sosial. (Sumber: Instagram @sahabatsurga)
Penulis : Johannes Mangihot

YOGYAKARTA, KOMPASTV – Video sapi tersangkut di atap rumah karena panik Gunung Merapi mengeluarkan awan panas yang beredar di media sosial merupakan informasi bohong alias hoax.

Di medsos menjelaskan Peristiwa itu terjadi saat Gunung Merapi mengeluarkan awan panas, Selasa (3/3/2020). Sapi diduga panik dan melompat ke atap rumah warga. 

Salah satu netizen yang mengunggah video sapi nyangkut di atap rumah warga yakni akun Instagram @sahabatsurga pada Senin (9/3/2020). Video itu sudah ditonton 361.672 kali dan mendapat 765 komentar dari netizen.

Baca Juga: Bandara Adi Soemarmo Kembali Beroperasi Pasca-Erupsi Gunung Merapi

Dalam keterangannya, erupsi Gunung Merapi tak hanya menyebarkan hujan abu di sejumlah tempat dan pembatalan jadwal penerbangan saja. Seekor sapi yang tersangkut di atap sebuah bangunan, diduga sang sapi panik sampai loncat ke atap rumah warga.

Di Twitter video sapi tersangkut di atap rumah juga diposting oleh akun @DidiRizkky. Akun dengan nama Didi Prasetyo Rizky itu mengunggah video pada 3 Maret 2020, atau tanggal yang sama saat Gunung Merapi di Jawa Tengah erupsi pukul 05.22 WIB, Selasa (3/3/2020).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) Biwara Yuswantana memastikan peristiwa sapi panik dan mnelompat hingga tersangkut di atas rumah warga saat Gunung Merapi epupsi tanggal 3 Maret lalu adalah tidak benar.

Menurutnya saat erupsi Gunung Merapi warga memang keluar dan kumpul di titik evakuasi. Namun setelah erupsi surut, warga kembali ke rumah masing-masing.

Baca Juga: Abu Vulkanik Gunung Merapi Menyelimuti Balai Kota Solo, BPBD dan Damkar Lakukan Penyemprotan

Pihaknya juga tidak pernah mendapat laporan adanya ternak warga yang tersangkut di atap rumah.

"Logikanya tidak masuk (sapi panik dan melompat ke atap rumah warga) dan sampai sekarang tidak ada laporan tentang hal itu. Saat erupsi tidak ada warga panik, memang ada yang keluar dan kumpul di titik evakuasi. Tapi kemudian mereka pulang kembali ke rumah masing-masing," kata Biwara saat dikonfirmasi Kompas.tv, Selasa (10/3/2020).

Senada dengan Biwara, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sleman Joko Supriyanto menegaskan tidak ada ternak yang tersangkut di atap rumah warga saat Gunung Merapi erupsi, Selasa (3/3/2020).

Hingga saat ini pihaknya juga tidak mendapat laporan terkait dengan video viral sapi tersangkut di atap rumah warga di medsos.

Baca Juga: Ular Piton 8 Meter di Sulawesi Tenggara Telan Sapi

"Saya enggak pernah dengar berita itu," ujar Joko melalui pesan singkat.

Dalam laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Badan Geologi Kementerian ESDM Gunung Merapi di Jawa Tengah erupsi pada Selasa (3/3/2020) pukul 05.22 WIB.

Erupsi Gunung Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 milimeter dan durasi 450 detik. Teramati tinggi kolom erupsi mencapi kurang lebih 6.000 meter dari puncak. Lebih jauh, guguran ke arah hulu kawah Gendol dengan jarak maksimal 2 KM.

Tercatat arah angin saat erupsi menuju ke Utara. Gunung Merapi berada di tingkat aktivitas Waspada (Level II) sejak 21 Mei 2018.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x