Kompas TV video cerita indonesia

Anies Baswedan Klaim Kemacetan Jakarta Turun, Benarkah?

Kompas.tv - 23 Februari 2020, 13:11 WIB
Penulis : Laura Elvina

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim kemacetan di Jakarta berhasil menurun di tahun 2019. Klaim ini berdasarkan survey indeks kemacetan di dunia yang dilakukan TomTom, perusahaan asal Belanda.

Berdasarkan Traffic Index 2019, Jakarta menempati posisi 10 dengan level kemacetan (congestion level) 53 persen. Posisi tersebut memang semakin menurun jika dibandingkan posisi Jakarta pada 2018, yang masuk peringkat 7 sebagai kota termacet. Bahkan sebelumnya, Jakarta menempati urutan ke-7 pada tahun 2017.

“Alhamdulillah, kita kembali turun 3 peringkat, sesudah turun dari peringkat 4 di 2017 ke peringkat 7 di 2018 dan sekarang peringkat 10 di 2019. Mari bersama #UbahJakarta agar segera keluar dari 10 besar kota termacet dunia,” kata Anies saat menghadiri Seminar Nasional BPD se-Indonesia di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (22/2/2020) .

Lebih lanjut, Anies mengatakan peringkat kota termacet tersebut bisa menurun karena warga Jakarta sudah bisa beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Ia pun menargetkan, Jakarta bisa keluar dari peringkat 10 besar sebagai kota termacet di dunia pada tahun 2020 ini.

Namun, benarkah kemacetan Jakarta menurun?

Pengamat tata kota Yayat Supriatna menyatakan, penurunan peringkat dalam Traffic Index tidak bisa dijadikan ukuran bahwa kemacetan di Jakarta memang sudah menurun. Perlu dikaji lebih dalam mengenai variabel apa saja yang membuat peringkat Jakarta bisa membaik.

"Peringkat ini kan naik turun naik turun, apakah peringkat itu turun dikarenakan faktor yang fundamental atau tidak, atau karena faktor yang temporary," ujar Yayat di Jakarta pada Sabtu (22/2/2020).

Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan juga berpendapat yang sama dengan Yayat. Menurutnya peringkat tidak bisa dijadikan dasar untuk menentukan keberhasilan kebijakan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengurangi kemacetan. Bahkan Tigor mengatakan, penurunan peringkat yang didapatkan Jakarta disebabkan hanya karena adanya 3 kota baru yang memiliki tingkat kemacetan lebih parah saja dari Jakarta.

Artinya menurut Tigor, bukan Jakarta yang semakin membaik, tetapi 3 kota (Bangalore, Manila, dan Brunei) itulah yang semakin memburuk.

"Indonesia dari posisi 7, karena ada 3 kota menyalip, jadi turun nomor 10," ujar Azas Tigor.

Baca Juga: Bantah Klaim Anies Soal Kemacetan, DPRD DKI: Jalur Sepeda Saja Tak Berfungsi



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x