Kompas TV nasional sapa indonesia

Pemerintah Evaluasi Tarif Ojek Online, Harganya Mau Naik Lagi?

Kompas.tv - 10 Februari 2020, 14:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Para pengguna jasa ojek online atau ojol kini harus bersiap pasalnya Pemerintah bersama pihat terkait saat ini tengah mengevaluasi tarif dan zonasi ojek online padahal belum genap 1 tahun tarif baru ojek online ditetapkan.

Evaluasi tarif ojol ini sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 Tahun 2019, tahun lalu Pemerintah telah menetapkan tarif ojol untuk Zona Jabodetabek sebesar 2000 hingga 2500 perkilometer dengan biaya minimal 8000 hingga 10 ribu rupiah. Kini muncul masukan untuk menetapkan tarif batas bawah dari 2000 per kilometer menjadi 2500 per kilometer.

Asosiasi Pengemudi Ojek Online, Gabungan Aksi Roda Dua (Garda Indonesia), menilai penerapan batas tarif maksimum sepuluh persen masih ideal, Garda Indonesia juga meminta Kemenhub mengganti regulasi tarif yang semula membagi tiga zonasi tariff menjadi mekanisme per Provinsi.
Beda hitungan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menolak wacana kenaikkan tarif ojol, menurut YLKI tarif saat ini sudah sangat rasional bagi pengemudi dan konsumen.

YLKI juga mengkritik langkah pemerintah yang mengevaluasi tarif ojol setiap 3 bulan sekali sebagai keberpihakan terhadap driver namun mengesampingkan kepentingan konsumen. Wacana kenaikan tarif ojek online bergulir, pro-kontra pun muncul sebagian karena dipicu kenaikan tarif yang baru diberlakukan September tahun 2019 lalu, sementara sebagian lagi menilai kenaikan 10 persen dari ambang batas bawah dirasa tidak akan terlalu memberatkan konsumen.

Ditjen Perhubungan Darat Ahmad Yani menyebutkan jika pihak mitra-lah yang meminta untuk diadakan evaluasi tarif per 3 bulan. Namun, setiap kenaikan tarif ini tentu perlu dikaji baik dari segi perusahaan, mitra dan pertimbangan konsumen.

Perwakiland dari Badan Perwakilan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal E. Halim turut menyebutkan jika memang ada inefisiensi dari perusahaan. jangan sampai semuanya jadi dilibatkan ke konsumen. Namun, benahi juga permasalahan dan inefisiensi tersebut.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x