Kompas TV nasional berita kompas tv

Perayaan Imlek, Inilah Cara PKB Kenang Jasa Gus Dur

Kompas.tv - 22 Januari 2020, 23:16 WIB
perayaan-imlek-inilah-cara-pkb-kenang-jasa-gus-dur
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) gelar perayaan Tahun Baru Imlek di Seasons City, Jakarta Barat, Rabu (22/1/2020) malam. bersama tokoh dan warga etnis Tionghoa. (Sumber: Kompas TV/Adisty/Bodhiya)
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 25 Januari 2020 nanti, Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB) menggelar perayaannya di Seasons City, Jakarta Barat, Rabu (22/1/2020) malam.

Meskipun Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar tak dapat hadir, namun perayaan kali ini terbilang meriah karena dihadiri berbagai tokoh.

Baik dari pimpinan PKB maupun tokoh warga etnis Tionghoa.

Baca Juga: Kelenteng Chandra Nadi Mulai Bersolek Menyambut Perayaan Imlek

Menurut Politisi PKB, Ida Fauziyah, PKB tak pernah absen menyambut momen Imlek tersebut. 

Merayakan Imlek, kata Ida, selain menandakan bahwa PKB merupakan partai toleran, juga menjadi momen mengenang pendiri PKB, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. 

"Bagi PKB, Imlek adalah juga peringatan untuk selalu mewujudkan persamaan keadilan dan sekali lagi menolak diskriminasi," ujar Ida, dalam sambutannya mewakili Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Inilah yang menjadi landasan bagi PKB menjadi parpol yang tidak pernah absen untuk menyambut Imlek. Itu juga cara kami mengenang Gus Dur," Ida melanjutkan. 

Menurutnya, Gus Dur sosok yang tak bisa dilepaskan dari momentum Imlek. 

Bahkan, Presiden ke-4 RI itu dikenal sebagai pencetus perayaan Imlek. 

Ida melanjutkan, saat menjadi presiden, Gus Dur mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 karena dinilai bertentangan dengan UUD 1945. 

Inpres itu mengatur tentang agama, kepercayaan, dan adat istiadat etnis Tionghoa. 

"Kita semua tahu sebelum dicabut selama puluhan tahun saya kira saudara-saudara warga Tionghoa tidak bebas melaksanakan budayanya termasuk merayakan Imlek dan Cap Go Meh secara terbuka," ujar Menteri Tenaga Kerja itu. 

Setelah mencabut Inpres tersebut, Gus Dur lantas menerbitkan Inpres Nomor 6 Tahun 2000. 

Dari situ, terbit aturan yang menjamin etnis Tionghoa menjalankan kegiatan keagamaan, kepercayaan, adat dan istiadat secara terbuka.

Baca Juga: Sosok Gus Dur Yang Humoris Dikenang Keluarga

Oleh karenanya, bagi Ida, Gus Dur tak bisa dilepaskan dari unsur perayaan tahun baru Imlek ini.

"Tanpa Gus Dur, tidak ada Imlek dan Cap Go Meh yang dirayakan secara terbuka. Tanpa Gus Dur, saya kira tidak ada naga dan barongsai turun di jalan," ucap Ida. 

"Peringatan Imlek bagi PKB bukan sekadar pengakuan yang memperkuat persaudaraan, tapi Imlek adalah bagian utuh dari perjuangan PKB," Ida menegaskan. (Adisty/Bodhiya). 
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x