Gubernur Anies Kritik Sistem Integrasi Tranportasi

JAKARTA, KOMPASTV - Saat melakukan groundbreaking integrasi antara Halte TransJakarta CSW dan Stasiun MRT Asean di Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (22/1), Anies ungkapkan sistem integrasi transportasi tidak tersedia baik. Menurutnya kompleksitas Jakarta harusnya bisa menjawab kebutuhan warga Ibu kota. Terutama integrasi antara Bus Rapid Transit dan Mass Rapid Transit.

"Kita menggariskan bahwa semua transportasi umum di Jakarta harus bisa menjawab tantangan integrasi. Dari mana ke mana saja tersambungkan. Dan kata kunci inilah yang kemudian kita selalu bahas, dan kita selalu laksanakan," kata Anies.

Lebih lanjut Anies menyampaikan apresiasi untuk BRT yang integrasinya sudah terlaksana.

"Alhamdulillah untuk integrasi antara kendaraan umum darat mikro dengan BRT sudah terlaksana. Karena kemudian sekarang jangkauannya sudah lebih dari 3.500 armada. Kemudian jangkauan wilayahnya juga jauh lebih luas. Alhamdulillah itu sudah tercapai," sambung Anies.

Anies menyebut, pembangunan jembatan layang akan mempermudah akses masyarakat khususnya pengguna TransJ.

"Dan tempat ini (Halte TransJ CSW saat ini) seperti digambarkan tadi, 117 anak tangga ekuivalen dengan 7 lantai. Bisa dibayangkan bila ibu hamil, orang tua, ibu yang pergi membawa anak, anaknya balita diajak naik tangga 7 lantai. Otomatis digendong, kalau digendong artinya ekstra beban untuk orang tuanya, insya Allah dengan integrasi, maka nyaman untuk semuanya. Jakarta harus ramah, ke lansia, balita, maka Insya Allah ia akan ramah pada semuanya, itu unsur yang harus kita penuhi.” ucap Anies saat sambutan peletakan batu pertama pembangunan, di Stasiun MRT ASEAN, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2020).