Kompas TV nasional rumah pemilu

Apakah Toa Akan Menyelamatkan Jakarta?

Kompas.tv - 20 Januari 2020, 23:34 WIB
Penulis : Merlion Gusti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Fungsi pengeras suara atau toa untuk peringatan dini banjir nyatanya masih dinilai belum efektif oleh warga.

Banjir yang kembali menggenangi sejumlah ruas jalan belum dapat diantisipasi. Banjir masih menghantui warga Jakarta.

Jakarta kembali terendam banjir setinggi 50 sentimeter usai hujan deras mengguyur kurang lebih selama satu jam. 
Tepat di Jalan Raya di Panjaitan, genangan air mengakibatkan sejumlah kendaran roda dua yang nekat menerobos akhirnya mogok.

Pada Sabtu, 18 Januari 2020 banjir juga sempat menggenangi beberapa ruas jalan dan permukiman warga di Jakarta. Selain intensitas hujan tinggi, meluapnya air sungai juga menjadi ancaman banjir di DKI Jakarta.

Hal ini membuat warga menjadi mengeluh atas sistem peringatan dini yang dianggarkan oleh Pemprov DKI.

Warga menilai, fungsi pengeras suara atau toa sebagai alat peringatan dini banjir Jakarta tidak efektif.

Sampai saat ini Pemprov DKI masih percaya penggunaan alat pengeras suara atau toa untuk memberikan informasi peringatan dini banjir, dapat membantu warga.

Bahkan Pemprov memiliki rencana, untuk menambah enam alat pengeras suara ini dengan nilai anggaran APBD sebesar 4 miliar rupiah lebih. 

Meski mendapat sejumlah kritikan, rencana tetap berjalan. Anggaran pembelian 6 set alat ini ditambah dengan biaya pemeliharan 165 juta rupiah. Pemprov DKI sudah memasang 14 DWS atau alat pengras suara. 6 di Jakarta Barat, 3 di Jakarta Selatan, dan 5 alat pengeras suara di Jakarta Timur.

Kini warga masih berharap kepada Pemprov DKI untuk penanggulangan banjir. Pasalnya alat peringatan ini hanya berfungsi memperingatkan warga bukan untuk menanggulangi banjir di DKI Jakarta.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.