Kompas TV nasional kompas pagi

Pemerintah Akan Kirim Nelayan Pantura ke Natuna, Apa Alasannya?

Kompas.tv - 12 Januari 2020, 14:05 WIB
Penulis : Reny Mardika

Intensitas ketegangan di Natuna mengendur setelah dua kapal penjaga pantai China yang mengawal nelayan mengambil ikan di zona eksklusif Indonesia meninggalkan Laut Natuna Utara.

Kapal-kapal China meninggalkan wilayah Indonesia setelah kedatangan Presiden Joko Widodo di Perairan Natuna. Di Natuna, presiden menegaskan Natuna adalah Wilayah Kedaulatan Indonesia.

Patroli Operasi Siaga Tempur 2020 untuk mengamankan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia terus digelar tanpa batas waktu. Patroli dipimpin Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya Yudo Margono.

Pengamanan dilakukan lewat udara dan laut dengan kondisi siaga. Ada enam kapal yang dikerahkan angkatan laut untuk menjaga Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.

Untuk menunjukkan pada dunia bahwa perairan Natuna milik Indonesia, pemerintah berencana mengerahkan nelayan dari Pantai Utara Jawa ke Perairan Natuna. Menurut Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Perairan Natuna layaknya rumah kosong dan penghuninya marah ketika ada orang yang datang.

Sementara itu, nelayan lokal di Natuna keberatan terhadap rencana pemerintah mengirim nelayan dari Pantai Utara Jawa untuk mencari ikan di Perairan Natuna. Nelayan Natuna mengaku alat tangkap mereka sederhana, sehingga tidak bisa bersaing dengan alat tangkap nelayan dari daerah lain yang lebih modern.

Jika pemerintah tetap mengirim nelayan Pantura, nelayan Natuna akan meminta pemerintah mengganti kapal mereka dengan kapal berukuran lebih besar yang dilengkapi alat tangkap ikan yang lebih modern.

Terkait Natuna, Pemerintah Tiongkok melalui juru bicara Menteri Luar Negerinya Geng Suang menyatakan, komunikasi secara diplomatik telah dilakukan dengan Pemerintah Indonesia. Tiongkok menyatakan Indonesia merupakan mitra strategis.Dengan hubungan yang selama ini terjalin persahabatan dan kerja sama antar kedua negara menjadi hal yang dikedepankan Tiongkok.

Presiden menegaskan, tidak ada tawar-menawar berkaitan teritorial dan kedaulatan negara. Perairan Natuna berada di kawasan dengan sumber daya alam melimpah dan berbatasan langsung dengan laut bebas membuat Natuna menjadi incaran banyak negara tetangga.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x