Kompas TV nasional kompas bisnis

Pemerintah Berencana Tambah Kuota Impor, Petani Garam Kian Merana

Kompas.tv - 8 Januari 2020, 15:16 WIB
Penulis : Aleksandra Nugroho

Saat musim penghujan, para petani tambak di Cirebon, Jawa Barat tak bisa berproduksi. Di saat yang sama, stok garam, tak bisa diandalkan karena harga garam rakyat terus anjlok. Kekhawatiran para petani tambak semakin menjadi, saat mendengar rencana pemerintah menaikkan kuota impor garam.

Memasuki awal tahun, tak banyak yang bisa dilakukan Saur. Pria berusia 50 tahun ini, hanya dapat membersihkan tambak garamnya di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Baca Juga: Indofood Klaim Tak Pernah Impor Garam

Saur tak bisa bekerja memproduksi garam, karena minimnya panas matahari. Tak hanya Saur seorang diri, sebagian besar produksi garam tambak di Kabupaten Cirebon dihentikan sejak hujan kerap mengguyur Desember lalu.

Stok garam yang ada, tak mampu diandalkan. Banyak sisa hasil panen masih menumpuk, tak terjual.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, mencatat total sekitar 130 ribu ton garam, belum terserap pasar, hingga akhir tahun lalu.

Baca Juga: Petani Garam Madura Desak Jokowi Minta Maaf

Melimpahnya garam petani, bahkan membuat harga garam rakyat anjlok menjadi hanya 200 rupiah per kilogram. Harga merosot tajam dari 2018, yang sempat menyentuh 1.800 rupiah.

Dengan kondisi seperti ini, kabar pemerintah menaikkan alokasi kuota impor garam, membuat Saur terpukul. Saur berharap pemerintah mau membeli garam rakyat, agar dapur tiga anak ini terus mengepul. Tak hanya di sekitar tambak, stok garam tersebar di gudang-gudang petani hingga pinggir jalan raya.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x