Petugas Olah TKP Gedung Ambruk Palmerah, Hasilnya Masih Diselidiki

Laboratorium forensik (Labfor) Badan Reserse Kriminal Polri Bareskrim (Bareskrim) Polri telah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) atas bangunan ruko 4 lantai yang ambruk pada Senin pagi (6/1/2020).

Proses olah TKP dilaksanakan bersama Badan SAR Nasional (Basarnas).

Baca Juga: BASARNAS: Total Korban Gedung Ambruk di Slipi 11 Orang

Meskipun telah digelar olah TKP, namun Basarnas dan Polri belum bisa menjelaskan hasilnya.

Mereka masih menyelidiki penyebab pasti ambruknya gedung di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat itu.

Proses penyelidikan agak terhambat lantaran petugas tak bisa masuk ke dalam gedung yang masih rentan roboh.

Bahkan Basarnas menyatakan gedung tersebut tidak aman untuk dimasuki.

“Bangunan ini sudah kita nilai (assesment) dan dinyatakan tidak aman. Sekalipun kita gunakan alat penyangga, tetap tidak aman,” ujar Direktur Operasional Basarnas, Budi Purnama, kepada awak media di lokasi kejadian.

Menurut Budi, pihaknya bersama Polri dan petugas yang berwenang lainnya telah memutuskan untuk melakukan satu kali penilaian (assesment) kembali pengamatan dari luar,” katanya.

Sejauh ini, petugas telah berhasil mengevakuasi sebanyak 5 korban yang tertimpa dalam gedung.

Tiga lainnya dapat mengevakuasi diri sendiri (mandiri). 

Sedangkan korban lainnya yang berada di luar gedung tapi terdampak reruntuhan bangunan, sebanyak tiga orang telah dirawat ke rumah sakit terdekat.

“Tiga korban telah evakuasi mandiri, lima korban berhasil dievakuasi petugas, dan tiga korban lagi sudah dirawat intensif di rumah sakit karena terluka cukup serius,” tutur Budi.

Baca Juga: Korban Tertimpa Bangunan Ambruk Masuk RSUD Tarakan

Sebelumnya, gedung di Jalan Brigjen Katamso,  RT 04/09 Kelurahan Kota Bambu Utara, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2020), itu ambruk sekitar pukul 09.10 WIB.

Seorang saksi bernama Bukhori menyatakan bahwa ambruknya bangunan tersebut dimulai dari bagian lantai 3, lantai 2, dan menyusul lantai 1.

Menurut Bukhori, gedung yang ambruk itu sudah terlihat miring sejak dua tahun lalu.

Dari kemiringan bangunan itulah kemudian gedung dari lantai 3, 2 dan 1 roboh.