Kompas TV nasional kompas dunia

Penembakan Brutal di Walmart Bertambah Jadi 22 Orang

Kompas.tv - 7 Agustus 2019, 09:10 WIB
Penulis : Desy Hartini

Kepolisian El Paso, Texas, kembali menggelar konferensi pers terkait insiden penembakan brutal yang terjadi di pusat perbelanjaan Walmart pada Sabtu (3/8/19) lalu. Polisi menyebut si pelaku penembakan ke Walmart karena merasa lapar setelah 10 jam lebih berkeliling dari daerah Dallas.

Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait lokasi target serangan oleh pelaku. Pelaku yang diketahui berusia 21 tahun masih dalam pemeriksaan.

Sementara itu, korban tewas dalam serangan penembakan brutal di Walmart, El Paso bertambah dua orang setelah korban yang dirawat di rumah sakit akhirnya meninggal.

Pemerintah Meksiko secara resmi menganggap insiden penembakan massal di El Paso sebagai serangan teroris dan mengupayakan langkah hukum untuk dapat mengekstradisi tersangka agar dapat diadili di Meksiko.

Menteri Luar Negeri Meksiko menyebut peristiwa penembakan diduga bermotif kebencian rasial. Delapan orang warga Meksiko tewas dalam insiden ini.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengutuk peristiwa penembakan yang terjadi di El Paso dan menolak bentuk supremasi kulit putih dan rasisme.

Banyak yang mengecam penembakan di Walmart karena bebasnya peredaran senjata api di Amerika Serikat. Pasca-insiden ini pun raksasa ritel Walmarta mengatakan tidak memiliki rencana untuk berhenti menjual senjata api dan amunisi.

Sabtu lalu, pelaku penembakan, Patrick Crusius berusia 21 tahun masuk ke dalam toko Walmart dengan senapan AK 47 mengenakan penutup telinga dan kacamata tembak.

#PenembakanElCaso #Texas #PenembakanBrutal



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x