Hebat! Mahasiswa Ciptakan Alat Peraga untuk Tunanetra

Dua mahasiswa Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah berhasil menciptakan alat peraga untuk memudahkan siswa tunanetra dalam belajar matematika yang terbuat dari kayu sisa hasil kerajinan mebel. Karya mereka berhasil mendapatkan medali perak dalam ajang International Sains and Invention Fair (ISIF) 2019 di Bali dan berhasil menyisihkan ratusan peserta dari puluhan negara.
Arinda Pratiwi Sukma dan Indah Yuni Puspita Sari dengan didampingi dosen pembimbing Richma Hidayati, berhasil menciptakan alat peraga untuk memudahkan siswa tunanetra dalam belajar matematika, yang terbuat dari kayu sisa hasil kerajinan mebel. Alat peraga tersebut diberi nama Brama atau Braille Mathematic.

Ide awal pembuatan Brama ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap minimnya media belajar untuk anak tunanetra, terutama dalam hal berhitung dalam bentuk Braille. Selama ini kebanyakan siswa tunanetra dalam belajar berhitung hanya dengan menggunakan media konkrit, seperti stik atau benda lain yang bisa dipakai untuk berhitung atau menjumlah.
Memanfaatkan kayu bekas kerajinan mebel dan ukir yang banyak dijumpai dari wilayah Jepara, mereka mencoba memanfaatkannya menjadi media belajar berhitung yang menarik dan mudah bagi penyandang tunanetra.
Angka yang dibuat juga dilengkapi tekstur menyerupai titik yang menonjol untuk mendeteksi angka tersebut, sehingga bagi pelajar yang benar-benar tidak bisa melihat bisa mengetahui angka tersebut dengan mudah.