Kompas TV nasional peristiwa

Mahfud MD Sebut 60 Persen Lebih Anggaran Kominfo Terkait BAKTI: Seleksi Dirut Harus Hati-Hati

Kompas.tv - 26 Mei 2023, 17:43 WIB
mahfud-md-sebut-60-persen-lebih-anggaran-kominfo-terkait-bakti-seleksi-dirut-harus-hati-hati
Plt Menkominfo Mahfud MD, Jumat (26/5/2023), menyebut proses seleksi Dirut BAKTI Kominfo harus hati-hati karena lebih dari 60 persen anggaran Kemenkominfo berkaitan dengan badan tersebut. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pelaksana tugas (Plt) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD menyebut proses seleksi Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo harus dilakukan secara hati-hati.

Pasalnya, kata dia, lebih dari 60 persen anggaran Kementerian Kominfo berkaitan dengan badan tersebut.

“Karena itu lebih dari 60 persen anggaran Kemenkominfo itu dikelola atau berkaitan dengan BAKTI, sehingga memang harus hati-hati,” ungkap Mahfud dalam konferensi pers tentang hasil seleksi terbuka Dirut BAKTI Kominfo di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Mengenai hasil rekrutmen atau seleksi terbuka Dirut Kominfo yang telah dilakukan sejak 11 April 2023, Mahfud menyebut tidak satu pun pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi.

Baca Juga: Mahfud MD Umumkan Hasil Seleksi Dirut BAKTI Kominfo: Tidak Ada yang Lulus

Dia mengatakan saat peserta seleksi sudah mengerucut, ternyata tidak ada yang lulus untuk jabatan direktur utama, sehingga tidak ada yang bisa diwawancarai lebih lanjut untuk mencari tiga besar.

“Tidak ada yang lulus untuk diwawancarai oleh menteri kemudian dipilih satu, tetapi belum sampai ke situ sudah dinyatakan tidak ada yang lulus, dan tadi sudah diumumkan oleh kesekjenan, rekrutmen Direktur Utama PT BAKTI dinyatakan tidak ada yang lulus,” urainya.

Selanjutnya, Mahfud mengundang para profesional dan para ahli untuk mendaftar menjadi Direktur Utama BAKTI.

“Nggak usah takut, karena tidak akan dikait-kaitkan dan dilibatkan secara hukum tentu saja, dengan kasus yang sekarang sedang berlangsung karena hukum itu pertanggungjawaban pelaku langsung, bukan penggantinya lalu diseret-seret,” jelasnya.

“Justru penggantinya diharapkan bisa turut membantu memperlancar pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan BAKTI ini,” tuturnya.

Mahfud juga menjelaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberi tugas kepadanya selaku Plt Menkominfo, untuk melanjutkan proyek menara BTS 4G.

Baca Juga: Kominfo Kembali Gelar Seleksi Dirut BAKTI, Mahfud: Nggak Usah Takut Diseret-seret

“Ini maksudnya apa? Pemerintah melalui Kemenkominfo harus terus membuka dan menyebarluaskan akses telekomunikasi dan informasi kepada ribuan desa, yang telah dirintis sejak tahun 2006,” tuturnya.

Mahfud menjelaskan saat ini posisi Dirut BAKTI Kominfo dijabat oleh Plt, yakni Inspektur Jenderal Kemenkominfo Arif Tri Hardiyono.

Seperti diketahui, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam orang sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Kominfo tahun 2020-2022.

Pada Rabu, 17 Mei 2023, Menkominfo Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Selain Johnny, ada lima orang lainnya yang juga ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka adalah Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Achmad Latif, Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Galubang Menak, Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia Tahun 2020 Yohan Suryanto, Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment Mukti Ali, dan Komisaris PT Solitech Media Sinergy Irwan Hermawan.

Sementara berdasarkan hasil penyidikan dan perhitungan yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), nilai kerugian negara atas dugaan korupsi proyek BTS 4G Kominfo tersebut mencapai Rp8 trilun.


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x