Mensesneg Bantah Pertemuan Jokowi-Prabowo soal Rencana Reshuffle Sandiaga dari Kabinet

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membantah pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Bogor terkait rencana reshuffle Sandiaga Uno dari jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). 

Diketahui, kini Sandiaga telah resmi keluar dari Partai Gerindra setelah mengajukan surat permohonan diri ke Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Baca Juga: Jokowi Bertemu Prabowo, Dahnil: Bukan Masalah Diuntungkan atau Dirugikan

Pratikno mengatakan bahwa posisi Sandiaga hingaa saat ini masih sebagai pembantu Presiden Jokowi.

"Di kabinet atau tidak itu kan menunggu. Buktinya di kabinet Menteri Pariwisata kok beliau (Sandiaga)," kata Pratikno seperti dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (25/5/2023). 

Pratikno menilai pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo adalah hal yang biasa, yakni antara Kepala Negara dan menterinya.

"Ya menurut saya wajar-wajar saja presiden bertemu, dan pak presiden memanggil menterinya kan biasa saja," kata dia.

Sebelumnya, ada dua poin penting dari pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden RI Jokowi di Istana Bogor hari ini, Kamis (25/5).

Hal itu disampaikan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak selaku juru bicara (jubir) Prabowo Subianto dalam dialog Kompas Petang di KompasTV, Kamis.

Dahnil menyebut pertemuan antara keduanya merupakan koordinasi selaku menteri dan presiden.

“Pak Prabowo diminta untuk melaporkan terkait dengan kinerja sektor pertahanan, apalagi ada agenda-agenda besar ke depan, ada ASEAN Defence Minister Meeting,” jelasnya.

“Itu agenda yang penting yang harus dipersiapkan oleh Kementerian Pertahanan, dalam hal ini pertemuan itu adalah Pak Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.”

Poin kedua, lanjut Dahnil, adalah membahas situasi geopolitik dan geostrategis global.

Baca Juga: Tanggapi Pertemuan Jokowi dan Prabowo, Politikus PDIP: Wajar Presiden Memanggil Menterinya

Jokowi, kata Dahnil, selalu meminta pandangan dan laporan Prabowo berkaitan dengan hal tersebut karena penting bagi Indonesia.

“Pak Presiden selalu minta pandangan dan laporan Pak Menteri Pertahanan terkait dengan kondisi geopolitik dan geostrategis global saat ini, dan itu sangat menentukan sikap Indonesia terkait percaturan dunia,” kata Dahnil.