Kompas TV advertorial
advertorial

Cegah Stunting, BKKBN Dukung Kampanye Jo Kawin Bocah di Jawa Tengah

Kompas.tv - 25 Mei 2023, 12:00 WIB
cegah-stunting-bkkbn-dukung-kampanye-jo-kawin-bocah-di-jawa-tengah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua dari kiri) saat berdialog dengan bidan dan siswa sekolah membahas pencegahan stuting. (Sumber: Dok. BKKBN)
Penulis : Adv Team

GROBOGAN, KOMPAS.TV – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya melawan stunting bersama semua elemen masyarakat. 

Pada Selasa (23/05/2023), BKKBN menggelar kegiatan "Tausiyah Kebangsaan Gerakan Semesta Mencegah Stunting" yang bertempat di Gedung Dewi Sri, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Muhadjir Effendy, Anggota Komisi IX DPR RI Dr. H. Edy Wuryanto, S. KP., M. Kep, Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, Bupati Grobogan beserta jajaran, Forkompinda Kabupaten Grobogan, Komandan Korps Brigadir Mobil, Pengurus Daerah Muhamadiyah dan Aisyah Kabupaten Grobogan.

Bupati Grobogan Sri Sumarni menyampaikan, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Grobogan pada 2023 sebesar 2,2 persen. Angka kemiskinan ini beririsan dengan prevalensi angka risiko stunting di Kabupaten Grobogan. 

Berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka stunting di Kabupaten Grobogan sebesar 9,6 persen, sedangkan pada tahun 2022 justru malah mengalami peningkatan hingga mencapai 19,8 persen. Hal tersebut mestinya menjadi perhatian bersama semua pihak.

Menyoroti hal tersebut, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyebutkan, data rentang bulan Januari 2023 hingga April 2023 mencatat sebanyak 1516 pasangan di provinsi Jawa Tengah melakukan pernikahan usia sebelum 20 tahun.

“Sedangkan yang usia ‘tua’ juga cukup banyak. Data ini by name by address ada semua”, kata Hasto. Sementara itu, khusus untuk Grobogan sendiri, pada bulan Mei 2023 pernikahan di bawah usia 20 terjadi sebanyak 43 pasangan. 

Ketua BKKBN menambahkan, pernikahan bocah atau usia dini dapat berakibat serius. Salah satunya karena pinggul anak-anak masih sempit, yakni di bawah 10 cm. 

“Pada saat hamil, kalsium pada tulang diambil oleh bayi. Jadi, bila usia hamil masih terlalu muda ditambah ibunya pendek, maka bisa menyebabkan osteoporosis pada ibunya. Itulah logikanya”, ujar Kepala BKKBN. 

"Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi kampanye 'Jo Kawin Bocah' yang didengungkan oleh Jawa Tengah dan bapak Gubernur Jawa Tengah", tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Gajar Pranowo menyatakan sepakat dengan yang disampaikan Kepala BKKBN. 

Gubernur Ganjar mengundang bidan dan siswa sekolah ke atas panggung untuk berdialog. Berdasarkan dialog tersebut, salah satu cara mengatasi risiko stunting di masyarakat dengan pemberian makanan tambahan cukup gizi dan nutrisi selama 90 hari secara terus menerus. 

Pemberian makanan tambahan ini akan dilakukan oleh puskesmas, bidan, dan posyandu, bekerja sama dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang sudah terbentuk di tiap desa.

 "Pemerintah sedang berupaya pada dua hal, yakni penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem", kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. dalam sambutannya. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x