Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Filipina ke Washington, Kemlu AS Beri Peringatan Keras ke China soal Isu Laut China Selatan

Kompas.tv - 2 Mei 2023, 01:17 WIB
presiden-filipina-ke-washington-kemlu-as-beri-peringatan-keras-ke-china-soal-isu-laut-china-selatan
Presiden Filipina Ferdinand Bongbong Marcos Jr tiba di Washington hari Minggu, (30/4/2023) ketika Amerika Serikat (AS) memperkuat keterlibatan tingkat tinggi dengan negara-negara Indo-Pasifik. (Sumber: Washington Post)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Filipina Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr tiba di Washington hari Minggu (30/4/2023) ketika Amerika Serikat (AS) memperkuat keterlibatan tingkat tinggi dengan negara-negara Indo-Pasifik demi meningkatkan manuver diplomatik dan agresivitas di seluruh wilayah untuk menandingi China.

"Kami berada dalam periode yang sangat penting dalam hal keterlibatan Indo-Pasifik kami dengan sekutu dan mitra," kata seorang pejabat senior AS kepada jurnalis, seperti laporan Associated Press, Senin (1/5/2023).

Beberapa hari sebelum perjalanan Marcos, pemerintah Filipina menuduh China melakukan "taktik agresif" dan "manuver berbahaya" di Laut China Selatan.

Secara esensial, kapal penjaga pantai China yang jauh lebih besar telah mengusir patroli Penjaga Pantai Filipina yang lebih kecil. Masing-masing pihak mengeklaim bahwa yang lain berada di wilayahnya; China dan Filipina memiliki klaim tumpang tindih di Laut China Selatan.

Hal itu membuat Departemen Luar Negeri AS melontarkan peringatan pada Sabtu (29/4), yang dicatat oleh para analis lantaran kata-katanya yang eksplisit.

"Serangan bersenjata di Pasifik, yang mencakup Laut China Selatan, terhadap pasukan bersenjata Filipina, kapal publik, atau pesawat, termasuk milik Penjaga Pantai, akan memicu komitmen pertahanan bersama AS di bawah Traktat Pertahanan Bersama AS-Filipina 1951," demikian kata pernyataan itu.

Secara terpisah, AS dan Filipina baru saja mengakhiri latihan militer Balikatan tahunan terbesar mereka, yang diadakan dari 11 April hingga Jumat (28/4) lalu.

Baca Juga: Filipina dan AS Pamer Kekuatan Tempur Presisi Tinggi pada Latihan Militer Bersama, China Berang

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr saat melihat Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142 AS selama Latihan Gabungan Littoral Live Fire pada latihan militer bersama yang disebut Balikatan, Tagalog untuk bahu-membahu di stasiun Angkatan Laut di provinsi Zambales, Filipina utara pada Rabu, 26 April 2023 (Sumber: AP Photo)

Pejabat senior - salah satu dari dua yang memberikan informasi kepada media - pada hari Minggu mengatakan bahwa ada "fokus yang lebih besar di kedua ibu kota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan keterlibatan kami di sisi keamanan antara AS dan Filipina."

Filipina juga aktif terlibat dengan Jepang dan negara-negara lain di Indo-Pasifik mengingat perubahan situasi mereka, kata pejabat senior tersebut.

Tindakan provokatif yang terus dilakukan oleh China, menguji dan menyelidiki di perairan Filipina, sangat mengkhawatirkan Filipina dan "mereka mencari jaminan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di periode yang kompleks ini," kata pejabat senior tersebut.

"China telah mengambil beberapa langkah yang sangat mengkhawatirkan bagi kepemimpinan Filipina," kata pejabat senior tersebut, mengutip juga pidato terbaru Duta Besar China untuk Filipina Huang Xilian, yang tampaknya memperingatkan tentang keselamatan dan keamanan hampir 200.000 warga Filipina yang tinggal di Taiwan, jika ada perang atas pulau itu.

"Presiden Marcos memiliki keinginan yang kuat untuk bekerja sama dengan kedua negara - tetapi menemukan dirinya dalam situasi di mana langkah-langkah yang diambil oleh China sangat mengkhawatirkan."

"Minggu depan dimaksudkan dalam banyak hal untuk mendiversifikasi apa yang kami pikir adalah keterlibatan keamanan awal yang sangat penting dalam beberapa bulan terakhir," kata pejabat senior.

Ini termasuk kesepakatan pada awal April untuk menempatkan lebih banyak tentara Amerika di Filipina di bawah Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan kedua negara, memberikan AS akses ke empat situs baru selain lima yang sudah ada.

Pejabat senior kedua mengatakan, dalam hal hasil khusus, "Kami berharap dapat mengumumkan serangkaian panduan pertahanan bilateral baru yang akan memperdalam garis kerja sama dan interoperabilitas kami di seluruh ranah operasional termasuk darat, laut, udara, ruang dan siber."

Baca Juga: China Kecam Rencana Penempatan Tentara AS di 9 Pangkalan Militer Filipina: Ganggu Stabilitas Kawasan

9 Pangkalan militer Filipina yang akan ditempati pasukan Amerika Serikat di sekeliling Laut China Selatan. Presiden Filipina Ferdinand Bongbong Marcos Jr tiba di Washington hari Minggu, (30/4/2023) ketika Amerika Serikat memperkuat keterlibatan tingkat tinggi dengan negara-negara Indo-Pasifik. (Sumber: Straits Times Graphics)


Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x