Menanti Resep Ganjar, Prabowo, dan Anies Amputasi Korupsi di Indonesia - OPINI BUDIMAN

JAKARTA, KOMPAS.TV - Peta politik Indonesia menuju 2024 mulai terang meski belum benderang, sudah ada 3 poros yang akan terbentuk.

Poros pertama adalah Poros Teuku Umar, yang menjadi tempat tinggal Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

PDIP telah mengumumkan dan menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024.

PPP, Hanura dan PSI juga mendukung Ganjar.

Tetapi yang masih menjadi teka-teki adalah siapa bakal calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.

Apakah Ganjar akan didukung oleh PPP dengan Sandiaga Uno, atau Ganjar akan didukung oleh Partai Amanat Nasional dengan Erick Thohir, atau Ganjar akan dipilih oleh Koalisi partai dengan Mahfud MD, atau apakah Ganjar akan berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa.

Poros kedua adalah Poros Hambalang, dengan tokoh sentral Prabowo Subianto.

Gerindra sebelumnya telah menjalin kerjasama politik dengan PKB dengan nama Koalisi Indonesia Raya.

Namun, belum ada kepastian juga mengenai calon presiden dari koalisi ini, apakah Prabowo-Muhaimin Iskandar, Prabowo-Airlangga Hartarto, Prabowo-Khofifah, atau Prabowo-Erick Thohir.

Poros ketiga adalah Poros Gondangdia, dengan sosok sentral Surya Paloh.

NasDem telah memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden dengan dukungan dari PKS dan Demokrat.

Namun, belum ada kepastian juga mengenai calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies.

Meskipun belum definitif dari publik tentang apa yang ingin didengar, rasanya publik ingin mendengarkan bagaimana Ganjar, Prabowo, dan Anies akan menyelesaikan salah satu masalah bangsa yang paling akut yaitu korupsi.

Korupsi telah mengakar di seluruh sektor di negara ini, termasuk di eksekutif, legislatif, yudikatif, pusat, dan daerah.

Resep dan gagasan untuk mengentaskan korupsi dan mengubah Republik ini dari Republik korupsi menjadi Republik yang bisa mensejahterakan publik.

Baca Juga: Beri Petunjuk Bakal Calon Wakil-nya, Prabowo: Kapasitas, Kredibilitas, dan Hasil Surveinya Lumayan