Kompas TV internasional kompas dunia

Mengerikan, Aksi Penembakan Massal di Amerika Serikat Terjadi Sekali Setiap Minggu

Kompas.tv - 22 April 2023, 02:35 WIB
mengerikan-aksi-penembakan-massal-di-amerika-serikat-terjadi-sekali-setiap-minggu
Murid SMA berkabung di depan nisan teman mereka yang tewas akibat penembakan massal di SMA di Nashville. Amerika Serikat mencatat rekor pembunuhan massal terburuk pada tahun 2023, terjadi hampir seminggu sekali sepanjang tahun ini. Selama 111 hari terakhir, telah terjadi 17 peristiwa penembakan massal yang merenggut 88 nyawa di AS. Setiap peristiwa melibatkan penggunaan senjata api. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

LOS ANGELES, KOMPAS.TV - Amerika Serikat memecahkan rekor aksi penembakan massal pada 2023 dengan insiden mengerikan terjadi sekitar seminggu sekali sepanjang tahun ini, seperti laporan Associated Press, Jumat (21/4/2023).

Aksi pembunuhan massal telah merampas 88 nyawa dalam 17 peristiwa selama 111 hari terakhir.

Pada setiap aksi, pelaku menggunakan senjata api. Hanya pada 2009, tercatat tragedi serupa dalam periode waktu yang sama.

Sekolah dasar di Nashville menjadi saksi mata pada hari Senin, ketika sekelompok anak dirampas nyawanya dalam aksi penembakan massal.

Para pekerja di California Utara menjadi sasaran peluru akibat dendam di tempat kerja. Para penari di sebuah balai tari di luar Los Angeles dihabisi ketika mereka merayakan Tahun Baru Imlek.

Dalam seminggu terakhir, empat orang yang sedang berpesta meninggal dunia dan 32 orang lainnya terluka akibat aksi penembakan di Dadeville, Alabama.

Sementara seorang pria yang baru saja keluar dari penjara menembak mati empat orang termasuk orang tuanya di Bowdoin, Maine sebelum membabi buta menembak kendaraan yang melintas di jalan raya.

“Tidak seorang pun seharusnya kaget,” ujar Fred Guttenberg, yang putrinya, Jaime, menjadi salah satu dari 17 korban pembunuhan di sebuah sekolah menengah di Parkland, Florida tahun 2018.

“Saya mengunjungi makam anak saya. Kata-kata tidak dapat menggambarkan perasaan saya.”

Korban penembakan massal di Parkland termasuk di antara 2.842 orang yang tewas akibat aksi penembakan dan pembunuhan massal di AS sejak 2006, menurut database yang dikelola Associated Press dan USA Today, bekerja sama dengan Universitas Northeastern.

Database tersebut mencatat pembunuhan yang melibatkan empat korban atau lebih, tidak termasuk pelaku, dengan standar yang sama seperti FBI dan melacak sejumlah variabel untuk masing-masing peristiwa.

Baca Juga: Rentetan Tiga Penembakan Mematikan di AS dalam Seminggu Terakhir, Terjadi karena Masalah Sepele

Lokasi penembakan massal pesta ulang tahun di Dadeville, Alabama, Minggu (16/4/2023). Amerika Serikat mencatat rekor pembunuhan massal terburuk pada tahun 2023, terjadi hampir seminggu sekali sepanjang tahun ini. Selama 111 hari terakhir, telah terjadi 17 peristiwa penembakan massal yang merenggut 88 nyawa di AS. Setiap peristiwa melibatkan penggunaan senjata api. (Sumber: AP Photo/Jeff Amy)

Aksi kekerasan tersebut hanya sebagian kecil dari kekerasan fatal yang terjadi di AS setiap tahun.

Namun, aksi pembunuhan massal terjadi dengan frekuensi yang mengerikan tahun ini, yaitu sekali setiap 6,53 hari, menurut analisis data AP/USA Today.

Dari ujung ke ujung negeri, kekerasan tersebut dipicu oleh berbagai motif.

Pembunuhan bunuh diri dan kekerasan dalam rumah tangga; balas dendam antar geng; penembakan di sekolah dan dendam di tempat kerja.

Semuanya merenggut nyawa empat orang atau lebih setiap penembakan sejak 1 Januari.

Namun, kekerasan terus berlanjut dan hambatan untuk perubahan terus menghalang.

Kemungkinan Kongres untuk mengembalikan larangan senapan semi-otomatis tampak jauh panggang dari api, dan Mahkamah Agung AS tahun lalu menetapkan standar baru untuk meninjau undang-undang senjata api di negara itu, mempertanyakan pembatasan senjata api di seluruh negeri.

Kecepatan penembakan massal tahun ini belum tentu memprediksi rekor tahunan baru.

Pada 2009, pembantaian melambat dan tahun tersebut berakhir dengan jumlah akhir 32 pembunuhan massal dengan 172 kematian.

Angka itu hampir saja melampaui rata-rata 31,1 pembunuhan massal dan 162 korban setiap tahunnya, menurut analisis data yang berasal dari tahun 2006.



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x