Kompas TV saintek sains

Jadwal dan Wilayah yang Alami Gerhana Matahari Total 2023 Besok, Ada di Mana Saja?

Kompas.tv - 19 April 2023, 10:07 WIB
jadwal-dan-wilayah-yang-alami-gerhana-matahari-total-2023-besok-ada-di-mana-saja
Ilustrasi. ini wilayah yang alami gerhana matahari total besok, Kamis (20/4/2023). (Sumber: nasa)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan ini, masyarakat tengah antusias dengan Gerhana Matahari Hibrida yang akan muncul besok, Kamis (20/4/2023). Beberapa lokasi diprediksi akan alami gerhana matahari total.

Diketahui, Gerhana Matahari Hibrida adalah fenomena gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total yang terjadi pada satu waktu secara berurutan.

Hal ini terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada tepat segaris, sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari.

Artinya, di sebagian wilayah Indonesia nantinya akan mengalami Gerhana Matahari Total dan sebagian lainnya mengalami Gerhana Matahari Cincin.

Gerhana Matahari Total

Berikut ini jadwal dan wilayah yang akan alami gerhana Matahari total pada Kamis (20/4/2023):

Maluku

  • Pulau Kisar: 13.22 - 13.23 WIT
  • Pulau Maopora: 13.24 - 13.25 WIT
  • Pulau Damar: 13.27-13.28 WIT
  • Pulau Watubela: 13.40-13.45 WIT.

Baca Juga: Gerhana Matahari dan Hubungannya dengan Awal Bulan Syawal atau Idulfitri 1444 Hijriah

Papua Barat

  • Kepulauan Antalisa: 13.44 -13.45 WIT
  • Randepandai: 13.50-13.51 WIT
  • Roswar: 13.51-13.52 WIT
  • Pulau Num: 13.54-13.55 WIT

Papua

  • Wooi: 13.54-13.55 WIT
  • Serui: 13.54-13.55 WIT
  • Biak Kota: 13.6-13.57 WIT

Bahaya Melihat Langsung Gerhana Matahari

Fenomena alam ini tidak dapat dilihat secara sembarangan karena dapat membahayakan kesehatan mata.

“Melihat matahari secara langsung untuk waktu yang lama dapat membakar retina atau makula dan merusak saraf mata yang merupakan sentral penglihatan,” ujar Dokter Spesialis Mata RSUP Dr Sardjito dan Fakultas Kedokteran UGM, Prof. dr. Suhardjo, dikutip dari laman ugm.ac.id.

Bahaya ini ditimbukan oleh sinar ultraviolet B yang dipancarkan matahari, kata Prof Suhardjo termasuk pada saat terjadinya gerhana matahari pada titik ketika matahari tidak sepenuhnya tertutup. 

Meskipun matahari hanya terlihat sebagian, sinar ultraviolet yang dipancarkan tetap berbahaya. Paparan langsung terhadap cahaya matahari dapat mengakibatkan retinopathy solaris atau kerusakan pada retina yang menyebabkan penglihatan menjadi rabun.

“Secara fisik memang mata terlihat baik-baik saja karena kerusakan ini hanya bisa diketahui ketika mengamati retina dengan alat khusus. Saya baru satu kali menerima pasien yang mengalami kerusakan ini, yaitu pada seorang anak yang melihat matahari secara langsung selama hampir 15 menit,” tambahnya.

Baca Juga: Penyebab dan Waktu Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia pada 20 April 2023 Besok



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.