Kompas TV nasional politik

Jokowi Dinilai Harusnya Lebih Awal Antisipasi Ada Gubernur Tolak Israel, Berefek Pildun U20 Batal

Kompas.tv - 30 Maret 2023, 11:01 WIB
jokowi-dinilai-harusnya-lebih-awal-antisipasi-ada-gubernur-tolak-israel-berefek-pildun-u20-batal
Media iklan elektronik untuk menghitung mundur Piala Dunia U20 2023 berada di kantor PSSI yang berada di GBK Arena, Jakarta, Minggu (26/3/2023). (Sumber: KOMPAS/MUHAMMAD IKHSAN MAHAR)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Paramater Politik, Adi Prayitno, menilai harusnya pemerintahaan Jokowi lebih awal sigap antisipasi gerakan penolakan Israel. Hal ini muncul setelah FIFA resmi mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.

Sebab, kata dia, penolakan terhadap keikutsertaan Israel pada dasarnya sudah lama. 

Adi menyebut, khususnya antisipasi itu dilakukan ketika melihat adanya penolakan sejumlah Gubernur dan pimpinan daerah yang berada di bawahnya. 

Ditambah, kata dia, sebagai pemerintah pusat harusnya dari awal menjelaskan soal potensi adanya perbedaan pandangan ini ke FIFA secara jelas. 

Harusnya, ungkap Adi, 'wajah' penolakan Israel dari Gubernur-Gubernur bukan jadi 'wajah' Jokowi di mata internasional hingga berakibat Piala Dunia U20 resmi batal di Indoesia. 

"Kalau dikaitkan isu politik, sikap konsisten pemerintah tidak akan kompromi dengan Israel dianggap agresor palestina, saya ingat persis, Jokowi pidato komitmen palestina soal Israel di Piala Dunia U20," ujar Adi, Kamis (30/3/2023) di Kompas Pagi Kompas TV. 

"Dalam konteks ini, kenapa baru disampaikan penolakan? Ketika Indonesia sudah diminta dan ditunjuk. Harusnya sejak awal harus ngomong ke FIFA, Indonesia tidak welcome ke negara yang dianggap penjajah, dalam konteks ini Israel pada Palestina," jelasnya. 

Baca Juga: Jerit Parau Suporter Timnas RI Batal Host Pildun U20: Harusnya Penolakan Israel Diantisipasi

Maka dari itu, katanya, Adi menyebut adanya beda pemahaman antara pemerintah dan jajaran di bawahnya terkait hal ini hingga akhirnya muncul penolakan Israel, datangnya dari pimpinan daerah. 

"ini yang secara awal tidak clear? karena hanya ditolak oleh sejumlah Gubernur, ini yang gak clear. Jika ada itu, harusnya negara ambil alih (narasi) itu. Jika bukan Bali atau tempat lain yang ditunjuk negara," paparnya. 

Maka dari itu, ia meyakini ada keterputusan komunikasi antara pemerintah dan pusat. 

"Ini yang harusnya dari awal, kalau muncul penolakan kepala daerah, apalagi terafilasi dengan partai penguasa, penolakan itu bukan wajah dari Jokowi," jelasnya. 

"Pemerintah saat ini siap lakukan event besar. Ini seakan-seakan pembatalan piala dunia karena Gubernur Bali tolak, Gubernur Jateng (Ganjar Pranowo) tolak," paparnya. 

Baca Juga: 3 Pernyataan Erick Thohir Usai FIFA Copot Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20: Janji Tegar

"Potensi gejolak ini saya kira soal lokal tapi dijadikan kambing hitam pembatalan piala dunia U20," jelasnya. 

"Ini harusnya persoalan antara negara dengan FIFA, antara PSSI dan FIFS. jadi kalau penolakan, bukan jadi alasan. Sejak awal harusnya bersikap, penolakan itu basa, bukankah Februari lalu ada atlet Israel datang, tidak ada penolakan?" tandas Adi Prayitno. 


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.