Kompas TV nasional hukum

Ditanya Indikasi Transaksi Rp349 T Mengalir ke Politikus, Trimedya: Hampir Enggak Saya Dengar

Kompas.tv - 30 Maret 2023, 06:50 WIB
ditanya-indikasi-transaksi-rp349-t-mengalir-ke-politikus-trimedya-hampir-enggak-saya-dengar
Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan, di Satu Meja The Forum, Rabu (29/3/2023), mengaku dirinya hampir tidak pernah mendengar adanya aliran dana dari transaksi janggal sebesar Rp349 triliun ke politikus. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Trimedya Panjaitan menyebut dirinya hampir tidak pernah mendengar adanya aliran dana dari transaksi janggal sebesar Rp349 triliun ke politikus.

Penjelasan itu disampaikan Trimedya menjawab pertanyaan pembawa acara Satu Meja The Forum Kompas TV, Budiman Tanuredjo, tentang DPR yang terkesan resisten atas dibukanya transaksi janggal oleh Ketua Komite Nasional Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang, Mahfud MD.

Menurut Trimedya, perasaan geram dan senang anggota DPR kadang-kadang berbeda tipis.

“DPR itu antara geram dan senang itu beda tipis. Kadang-kadang dia senang sekan-akan geram, karena bagi DPR juga yang diungkapkan oleh Pak Mahfud ini adalah panggung, panggung depan paling tidak,” tuturnya dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (29/3/2023).

“Ini kan panggung, sehingga kita juga berinisatif. Kan jarang sekali ya ada rapat dengan Menkopolhukam, dan kita harus bersyukur sebenarnya, Pak Mahfud ini tidak susah diundang ke DPR.”

Baca Juga: Beberkan Rincian Transaksi Janggal Rp349 Triliun di Kemenkeu, Mahfud MD: Dibagi ke dalam 3 Kelompok!

Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya aliran dana ke politisi, Trimedya mengatakan, hingga kini dirinya belum melihat adanya indikasi tersebut.

Ia menyebut, sejak rapat dengan pihak PPATK dan dengan Mahfud pada hari ini, di panggung belakang pun ia hampir tidak mendengar adanya suara-suara semacam itu.

“Kan kadang-kadang kalau panggung belakang itu, kalau di ruang pimpinan, bisa kita dengar suara-suara yang ini.”

“Ini hampir enggak saya dengar. Termasuk panggung belakang. Panggung belakang kan di ruang pimpinan tuh, kita suka guyon segala macam, hampir enggak terdengar ada pesanan-pesanan, katakanlah orang yang ada namanya di sana, katakanlah dia terganggu, kemudian mengharapkan ini enggak dibuka,” urainya.

Sebenarnya, lanjut Trimedya, ia menduga ada hal yang menyebabkan sebagian anggota DPR terkesan gerah karena mereka menganggap bukan domain Mahfud untuk mengumumkan hal itu.

“Sebenarnya yang agak membuat kawan-kawan, mungkin, dugaan saya, kesannya gerah itu adalah dianggap mengumumkan itu bukan domainnya Pak Mahfud. Harusnya mengumumkan itu adalah PPATK.”

Anggota DPR, kata dia, awalnya belum terpikir bahwa Mahfud merupakan Ketua Komite Nasional Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang, dan melihatnya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).

Baca Juga: Bantah Dirinya Tidak Berwewenang Umumkan Transaksi Janggal di Kemenkeu, Ini Kata Mahfud MD!

“Saat itu kan belum terlalu terpikir ke sana, posisi dia sebagai Menkopolhukam. Kawan-kawan pikirannya, dugaan saya, tidak melihat Pak Mahfud sebagai Ketua Pencegahan TPPU.”

Trimed juga menjelaskan bahwa sejak dirinya meninggalkan rapat bersama Mahfud, ia tidak melihat adanya indikasi aliran dana ke politikus.

”Sampai dengan saya meninggalkan rapat, jam 8 lebih lima, saya belum melihat seperti itu.”


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x