Kompas TV internasional kompas dunia

Mahathir Mohamad Ngamuk ke PM Malaysia Anwar Ibrahim: Buktikan Saya Pernah Menyalahgunakan Jabatan

Kompas.tv - 27 Maret 2023, 16:54 WIB
mahathir-mohamad-ngamuk-ke-pm-malaysia-anwar-ibrahim-buktikan-saya-pernah-menyalahgunakan-jabatan
Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad bersalaman saat keduanya bertemu di Putrajaya, Malaysia pada 22 Februari 2020. (Sumber: AP/Vincent Thian)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad mengamuk ke PM Malaysia Anwar Inrahim.

Mahathir meminta Anwar membuktikan jika dirinya pernah menyalahgunakan jabatan saat masih menjadi pemimpin pemerintahan negara tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Mahathir pada Senin (27/3/2023).

Baca Juga: Sepakat Rekonsiliasi, Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Iran Bertemu di Bulan Ramadan Ini

“Datuk Seri Anwar Ibrahim menseti membuktikan saya telah menggunakan posisi saya sebagai Perdana Menteri untuk mengentingkan diri saya dan juga keluarga,” katanya dikutip dari The Star.

“Tuduhan sangat mudah dibuat ketika mereka tak memberikan fakta atau bukti,” tambahnya.

Kemarahan Mahathir itu muncul setelah Anwar mengatakan telah mengetahui siapa orang yang mengambil semua sumber daya Malaysia untuk diri dan keluarganya sendiri selama berkuasa 22 tahun dan 22 bulan.

Tuduhan Anwar tersebut secara tidak langsung menunjuk kepada Mahathir.

Mahathir memutuskan angkat bicara karena ia merasa rakyat Malaysia telah kehilangan segalanya sejak ia mengundurkan diri sebagai PM.

“Malaysia semakin miskin sejak saya mengundurkan diri untuk pertama kalinya,” katanya Mahathir.

“Saya mencoba meningkatkan situasi mereka pada periode kedua sebagai PM, tetapi pemerintahan Pakatan Harapan telah jatuh, saya kehilangan posisi, dan kini saya berbicara karena hal ini,” tambahnya.

Baca Juga: Curhatan Anak Mantan PM Malaysia, Dijauhi Teman dan Kehilangan Pekerjaan saat Ayah Tak Lagi Menjabat

Mahathir mengatakan rakyat Malaysia harus menentang Pemerintah Persatuan Anwar.

Ia menuduh Pemerintahan Anwar diduga mencegah terwujudnya pertemuan Pro-Melayu.

Pertemuan tersebut terpaksa dibatalkan setelah tiga venue membatalkan pemesanan penyelenggara.



Sumber : The Star

BERITA LAINNYA



Close Ads x