Kompas TV internasional kompas dunia

Melihat Lebih Dalam Amunisi Mengandung Uranium yang akan Dikirim Inggris ke Ukraina

Kompas.tv - 24 Maret 2023, 07:50 WIB
melihat-lebih-dalam-amunisi-mengandung-uranium-yang-akan-dikirim-inggris-ke-ukraina
Rusia mengancam akan meningkatkan serangan di Ukraina setelah pemerintah Inggris mengumumkan akan memberikan jenis amunisi yang dipalsukan Moskow sebagai komponen nuklir ke Ukraina. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Rusia mengancam akan meningkatkan serangan di Ukraina setelah pemerintah Inggris mengumumkan akan memberikan jenis amunisi yang dipalsukan Moskow sebagai komponen nuklir ke Ukraina.

Associated Press pada Kamis (23/3/2023) melaporkan, Kementerian Pertahanan Inggris hari Senin (20/3) lalu memastikan akan memberikan Ukraina dengan peluru penetrasi zirah yang mengandung uranium yang terdeplesi.

Peluru seperti ini dikembangkan oleh Amerika Serikat (AS) selama Perang Dingin untuk menghancurkan tank Soviet, termasuk tank T-72 yang sama yang dihadapi Ukraina saat ini dalam upayanya untuk menembus kebuntuan di wilayah timur.

Uranium yang terdeplesi merupakan hasil sampingan dari proses pengayaan uranium yang diperlukan untuk menciptakan senjata nuklir.

Peluru ini mempertahankan beberapa sifat radioaktif, tetapi tidak dapat menghasilkan reaksi nuklir seperti senjata nuklir, kata ahli nuklir dan peneliti kebijakan RAND, Edward Geist.

Tidak menghentikan Rusia memberikan peringatan yang tegas peluru ini membuka pintu bagi eskalasi lebih lanjut. Mereka pernah menyiratkan perang bisa mencapai penggunaan senjata nuklir.

Baik kementerian Inggris maupun Gedung Putih menolak tuduhan Rusia. Namun, amunisi ini memiliki risiko meskipun bukan senjata nuklir.

Melihat amunisi uranium yang terdeplesi:

Baca Juga: Ini Kata Komisi Eropa Soal Bahaya Amunisi Mengandung Uranium, tapi Inggris Tetap Kirim ke Ukraina

Rusia mengancam akan meningkatkan serangan di Ukraina setelah pemerintah Inggris mengumumkan akan memberikan jenis amunisi yang dipalsukan Moskow sebagai komponen nuklir ke Ukraina. (Sumber: AP Photo)

Apa itu Uranium Terdeplesi?

Uranium terdeplesi adalah produk sampingan dari proses pembuatan uranium yang lebih langka, yaitu uranium yang diperkaya dan digunakan dalam bahan bakar dan senjata nuklir. Meskipun jauh lebih lemah dari uranium yang diperkaya dan tidak mampu menghasilkan reaksi nuklir, uranium terdeplesi sangat padat — lebih padat dari timah — sebuah kualitas yang membuatnya sangat menarik sebagai proyektil.

"Itu sangat padat dan memiliki momentum yang begitu besar sehingga terus melewati lapis baja— dan memanaskannya sedemikian rupa sehingga menimbulkan kebakaran," kata Geist.

Ketika ditembakkan, amunisi uranium terdeplesi menjadi "secara praktis sebuah lempengan logam eksotis yang ditembakkan dengan kecepatan yang luar biasa tinggi," kata analis pertahanan senior RAND, Scott Boston.

Pada tahun 1970-an, Angkatan Darat AS mulai membuat peluru menembus lapis baja dengan uranium terdeplesi dan sejak itu menambahkannya ke dalam lapis baja tank untuk memperkuatnya.

Mereka juga menambahkan uranium terdeplesi ke amunisi yang ditembakkan oleh pesawat serang dukungan udara A-10 Angkatan Udara AS, yang dikenal sebagai pembunuh tank.

Militer AS masih mengembangkan amunisi uranium terdeplesi, terutama peluru tembus lapis baja M829A4 untuk tank tempur utama M1A2 Abrams, kata Boston.

Baca Juga: Inggris Akui akan Kirim Amunisi Mengandung Uranium ke Ukraina, Bantah itu Senjata Nuklir

Pemimpin NATO, Jens Stoltenberg hari Kamis, (23/3/2023) menolak keluhan Rusia mengenai pengumuman Inggris yang akan mengirimkan amunisi yang mengandung uranium terdeplesi ke Ukraina. (Sumber: Defence Netherland)

Apa yang Dikeluhkan Rusia?



Sumber : Kompas TV/Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.