Kompas TV regional berita daerah

Diutangi Mandor Proyek Masjid Sheikh Zayed, Pemilik Warung Jual Perhiasan untuk Bertahan

Kompas.tv - 17 Maret 2023, 11:12 WIB
diutangi-mandor-proyek-masjid-sheikh-zayed-pemilik-warung-jual-perhiasan-untuk-bertahan
Pemilik warung makan Restu Bunda, Dian, ketika membeberkan warungnya diutangi pekerja proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo hingga Rp 145 juta. (Sumber: TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Gading Persada

SOLO, KOMPAS.TV - Dian (38) pemilik warung makan yang diutangi sebanyak Rp145 juta oleh mandor proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mengaku sampai harus menjual perhiasan untuk bertahan dan usahanya tetap berjalan. 

"Ya sedikit demi sedikit. Apa yang ada dijual dulu. Yang punya perhiasan dijual dulu untuk gali lubang tutup lubang," jelasnya, dikutip dari Tribun Solo, Kamis (16/3/2023). 

Ia menjelaskan lebih rinci, para pekerja proyek itu berutang di bawah tiga mandor. Pertama mandor N yang mempunyai utang Rp65 juta.

Kemudian mandor berinisial G yang berutang Rp50 juta. Keduanya disebut berasal dari Demak, Jawa Tengah.

Terakhir adalah mandor inisial G, asal Purwodadi, Jawa Tengah yang juga masih punya utang uang makan hingga Rp30 juta. 

Baca Juga: Duduk Perkara Proyek Masjid Sheikh Zayed Utang Rp145 Juta ke Warung, Gibran Kaget Janji Bereskan

Sebelum itu Dian juga mengaku, sempat diminta menangani banyak mandor dan pekerja. Namun, dia menolak karena tidak sanggup. 

"Sebenarnya 6. Maaf kalau saya harus nyukupin 6 mandor saya tidak bisa. Tolong dibagi warung. Yang 3 dibagi warung dekat bengkel," jelasnya.

Setelah itu ia mendapat kabar bahwa pembayaran proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo tersendat. Bahkan, dikabarkan pula gaji para pekerja juga tidak dibayar. 

"Karena pembayaran ke-pending. Mereka mengajukan Rp10 juta mereka nerima Rp 8 juta. Ada juga dikasih Rp 200.000," jelas Dian.

Pemilik warung tersebut melanjutkan, ada pekerja yang menerima gaji sangat sedikit padahal dia sudah bekerja keras. 

"Mereka lembur sampai jam 11 malam tidak terbayarkan. Yang paling parah sekian puluh juta cuma dikasih Rp200.000," terang Dian.

Kini, setelah masjid itu dibuka untuk umum, utang makan pekerja proyek Rp145 juta belum juga dibayarkan. Dian menegaskan dirinya berusaha menagih apa yang menjadi haknya ke para mandor. 

"Dua tahun lebih. Dibagi untuk material, tenaga, untuk warung. Mandornya sendiri mau pulang ke rumah aja takut enggak bawa uang," jelasnya.

Baca Juga: Gibran Jengkel Cari Pekerja Proyek Masjid Sheikh Zayed Utang Rp145 Juta ke Warung: Lunasi Minggu Ini


 



Sumber : Kompas TV, TribunSolo

BERITA LAINNYA



Close Ads x