Kompas TV nasional gaya hidup

Psikolog: Momen Bulan Ramadan Cocok untuk Memperkenalkan Anak Tentang Makna Beribadah

Kompas.tv - 16 Maret 2023, 16:01 WIB
psikolog-momen-bulan-ramadan-cocok-untuk-memperkenalkan-anak-tentang-makna-beribadah
Ilustrasi keluarga menyiapkan menu berbuka puasa. (Sumber: Shutterstock via Antara)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Psikolog menyarankan para orangtua menggunakan momen bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk mengajarkan anak tentang makna beribadah.

Psikolog Tika Bisono mengatakan cara yang paling gampang adalah dengan rutin mengajak anak ke masjid.

"Yang paling harus dilakukan adalah kunjungan ke masjid sering, nggak apa-apa Mereka main-main di masjid itu kenalan dengan Ramadan itu bagus," ucapnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/3/23) dikutip dari Antara.

Dengan kunjungan rutin ke masjid, menurutnya akan bisa jadi salah satu terapan makna dari beribadah pada anak.

Kemudian orangtua juga dianjurkan untuk mengajarkan etika dalam mengunjungi masjid, seperti tidak memukul bedug karena bisa mengganggu konsentrasi jemaah masjid.

Baca Juga: PT Suntory Garuda Beverages Dukung Pendidikan Anak Indonesia Lewat Kampanye #RamadanBISA

Jika anak memiliki pertanyaan seputar puasa, Tika mengatakan untuk tidak memberikan jawaban yang terlalu berat pada sisi agama. Orang tua bisa memberikan pemahaman bahwa menjalankan ibadah puasa termasuk dalam perbuatan baik dan akan mendapat ganjaran pahala berupa rezeki untuk anak dengan bahasa yang mudah dipahami.

"Terus sedekah, karena ini Ramadan jadi dapat pahala, bisa dalam bentuk rejeki nilai bagus, jadi dikaitkan dengan kemampuan mereka dan bahasa mereka" jelasnya.

Selain itu, Tika mengatakan orang tua bisa mengajarkan anak untuk berpuasa dengan suasana yang menyenangkan dan menceritakan kisah nabi yang sesuai dengan umurnya.

Menurutnya dengan menceritakan kisah nabi, anak akan merasa disituasi yang sama dengan umat islam lainnya dan mau mencoba menunaikan kewajiban sebagai muslim.

"Jadi dia analogi sekarang seumuran nabi waktu kecil sudah puasa misalnya gitu, sedikit saja faktor agamanya banyakin faktor keahlakannya," ucapnya.

Disamping itu, orang tua juga bisa memberikan apresiasi setiap usaha anak yang berpuasa dan tidak membebani anak untuk puasa setengah bulan atau satu bulan penuh.

"Dibuat jadi kayak game yang dapat sekian hari hadiahnya ini, jangan 15 atau 30 hari, mulai dari 5 hari 6 hari, namanya juga anak-anak, angkanya jangan angka dewasa harus angka anak-anak," kata Tika.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Telur dan Daging Ayam di Bengkulu Naik



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x