Kompas TV nasional peristiwa

Jawab Pertanyaan soal Kondisi Pilot Susi Air, Panglima TNI: Kayaknya Enggak Terasa Diancam

Kompas.tv - 12 Maret 2023, 09:55 WIB
jawab-pertanyaan-soal-kondisi-pilot-susi-air-panglima-tni-kayaknya-enggak-terasa-diancam
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat acara peresmian 16 infrastruktur milik TNI AL di Komando Latihan Koarmada I, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (26/12/2022). (Sumber: Dok. Puspen TNI)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

MADIUN, KOMPAS.TV – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono, menilai pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua seperti tidak merasa diancam.

Penilaian itu disampaikan Yudo di sela kunjungannya di Madiun, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023), menjawab pertanyaan wartawan soal kondisi si pilot.

“Itu kemarin fotonya masih santai-santai saja gitu, kayaknya nggak terasa diancam, santai-santai aja, gitu,” ucapnya, dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV Madiun, Imam Iswanto.

“Bajunya juga gonta ganti terus itu kemarin di fotonya.”

Yudo menjelaskan, pelaku penyanderaan menutupi wajah pihak yang menjadi sandera dan menodongkan senjata.

Tapi, pada kasus penyanderaan Philip, hal semacam itu tidak terlihat.

Baca Juga: Trigana Air Tutup Penerbangan ke Distrik Dekai Papua setelah Pesawat Ditembak KKB

“Kalau orang disandera itu, kan dah tahu kan, wajahnya ditutupi, ditodong senjata, ini nggak,” tuturnya.

“Senyum-senyum aja, sehat-sehat saja, malah bajunya gonta-ganti. Ini silakan jabarkan sendiri.”

Dalam kesempatan itu, Yudo juga menegaskan bahwa pihaknya tetap mengupayakan untuk membebaskan pilot tersebut dari penyanderaan KKB.

Meski demikian, ia mengaku medan di Papua memang tidak mudah. Ditambah lagi, pihaknya juga mengusahakan agar tidak ada korban dari warga sipil.

“Tetap kita usahakan (membebaskan sandera), saya tidak mau terjadi korban, tidak mudah memang di medan Papua, tapi tetap kita usahakan supaya tidak ada korban dari masyarakat,” tuturnya, dikutip dari laoran jurnalis Kompas TV Madiun Imam Iswanto.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x