Kompas TV regional peristiwa

Alasan Orang Tua Bayi 16 Bulan yang Obesitas di Bekasi Beri Anaknya Susu Kental Manis

Kompas.tv - 21 Februari 2023, 19:11 WIB
alasan-orang-tua-bayi-16-bulan-yang-obesitas-di-bekasi-beri-anaknya-susu-kental-manis
Muhammad Kenzi Alfaro (1) mengalami obesitas dan memiliki bobot tubuh hingga 27 kilogram. (Sumber: KOMPAS.com/JOY ANDRE T)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Vyara Lestari

BEKASI, KOMPAS.TV - Seorang balita laki-laki berusia satu tahun empat bulan dilaporkan memiliki berat badan mencapai 27 kilogram. Balita yang menderita obesitas itu bernama Muhammad Kenzi Alfaro yang tinggal di Jalan Manunggal 5, Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Bekasi.

Ibu Kenzi, Pitriyah (40), mengungkapkan konsumsi anaknya sejak lahir adalah susu formula. Selain itu, ia juga memberikan Kenzi susu kental manis ketika mencapai usia satu tahun. Alasan Pitriyah, keluarga tak mempunyai uang untuk membeli susu.

"(Susu) formula pas dari awal (lahir) karena enggak ASI. Terus, sempat (susu) kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriyah, Selasa (21/2/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Perawat yang Gunting Jari Bayi di Palembang Dibebaskan lewat Sistem Keadilan Restoratif

Pitriyah menjelaskan, Kenzi mulanya memiliki bobot empat kilogram. Pada umur enam bulan, ia mengatakan berat badan anaknya berangsur bertambah.

"(Awal lahir) empat kilogram, pas ada perubahan badannya umur enam bulan. (Berat badan) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," jelasnya.

Ditanya terkait penyebab kenapa berat badan Kenzi terus bertambah, Pitriyah mengaku tidak tahu. Ia menyebut berat badan Kenzi terus naik sejak usia enam bulan.

Baca Juga: Viral, Ibu-Ibu Nge-vlog di Sunroof Saat Mobil Melaju Kencang, Pakar Ingatkan Bahayanya

Sebenarnya Pitriyah mengalami kekhawatiran terkait kesehatan anak ketiganya itu. Ia mengatakan tak ada masalah lain di tubuh anaknya meski bobotnya sudah melebihi batas normal.

"(Gelisah,) iya. Namanya badannya segini, (besar dan berat). Saya sudah konsultasi ke dokter, dari puskesmas diminta kalau dikasih susu, lebih encer. Saya ikuti anjurannya, makannya dikurangi. Dia kalau nasi, belum bisa makan," ungkap Pitriyah.

Baca Juga: WHO Peringatkan Bahaya Epidemi Obesitas di Eropa, Temukan 1,2 Juta Kematian Terkait Berat Badan


 

 

 



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.