Kompas TV internasional kompas dunia

Update Gempa Turki dan Suriah: Puluhan WNI akan Dievakuasi dari Gaziantep dan Kahramanmaras

Kompas.tv - 7 Februari 2023, 01:23 WIB
update-gempa-turki-dan-suriah-puluhan-wni-akan-dievakuasi-dari-gaziantep-dan-kahramanmaras
Seorang pria mencari korban gempa di sebuah bangunan yang hancur di Adana, Turki, Senin, 6 Februari 2023. Gempa dengan magnitudo 7,8 mengguncang tenggara Turki dan utara Suriah pada Senin pagi. Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menyatakan pihaknya tengah berkoordinasi untuk mengevakuasi WNI dari wilayah terdampak gempa. (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

ANKARA, KOMPAS.TV - Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal menyatakan pihaknya tengah berkoordinasi untuk mengevakuasi WNI dari wilayah terdampak gempa. Wilayah tenggara Turki diguncang gempa 7,8M pada Senin (6/2/2023) sekitar pukul 04.17 pagi waktu setempat.

Lalu menyampaikan, pihak KBRI Ankara sejak pagi sekitar pukul 07.30 waktu setempat, telah berkomunikasi dengan Satgas Perlindungan WNI yang kebetulan ada di kota-kota terdampak.

Satgas diminta mencatat WNI di wilayah terdampak. WNI yang membutuhkan bantuan atau evakuasi kemudian akan ditolong.

Kata Lalu, terdapat 35 WNI di Gaziantep dan 20-25 WNI di Kahramanmaras yang akan dievakuasi. Dua kota itu terletak dekat dengan episentrum gempa.

"Ada 35 warga di Gaziantep yang membutuhkan evakuasi karena asrama mereka hancur dan tidak mungkin ditampung di tempat lain, karena tempat lain juga dibutuhkan. Kemungkinan akan kita evakuasi ke Ankara,” kata Lalu kepada Kompas TV, Senin malam waktu Indonesia.

Baca Juga: Hujan Salju Lebat Diprediksi Landa Turki usai Gempa, KBRI Ankara Imbau WNI Batasi Keluar Rumah

Lalu pun menyebut sejumlah kendala yang kemungkinan merintangi proses evakuasi. Ia mengatakan masih banyak gempa susulan besar yang terjadi.

Selain itu, akses masuk ke Gaziantep dan Kahramanmaras juga berkemungkinan terkendala karena besarnya skala bencana ini.

"Masih akan ada gempa-gempa susulan, sehingga proses evakuasi ini harus dilakukan benar-benar sangat hati-hati, karena banyak gedung-gedung tinggi,” katanya.

Cuaca ekstrem pun disebutnya dapat menjadi hambatan. Pasalnya, Turki sedang menghadapi cuaca dingin.

Lalu menyebut, saat berita ini diturunkan, suhu di Ankara mencapai -4 derajat Celsius dengan hujan salju lebat.

Lalu menyatakan sejauh ini tidak ada laporan WNI meninggal dunia akibat gempa di Turki. Ia berpesan kepada masyarakat Indonesia bahwa sebagian besar WNI tinggal di wilayah yang tidak terdampak parah oleh gempa seperti Istanbul, Ankara, Antalya, dan Izmir.

Baca Juga: Gempa Dahsyat Guncang Turki, KBRI Ankara Buka Hotline untuk Informasi Keadaan WNI
 


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x