Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ancaman Sekutu Putin jika Krimea atau Teritori Rusia Diserang: Respons Kami Cepat, Keras, Meyakinkan

Kompas.tv - 4 Februari 2023, 17:39 WIB
ancaman-sekutu-putin-jika-krimea-atau-teritori-rusia-diserang-respons-kami-cepat-keras-meyakinkan
Tentara Ukraina menunjuk ledakan akibat serangan Rusia di Soledar. Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev menegaskan pihaknya akan merespons keras setiap serangan ke Krimea atau teritori Rusia. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

MOSKOW, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev menegaskan pihaknya akan merespons keras setiap serangan ke Krimea atau teritori Rusia.

Pernyataan itu dilontarkan Medvedev setelah Kiev mengatakan hendak membebaskan Semenanjung Krimea dan akan ada serangan-serangan baru jauh ke dalam wilayah Rusia.

Sekutu politik Vladimir Putin itu mengaku pihaknya bisa menggunakan senjata macam apa pun. Ancaman Medvedev senada dengan retorika nuklir Putin yang mengaku bisa saja menggunakan semua senjata yang dimiliki Rusia.

"Respons kami bisa apa saja. Presiden Rusia telah mengatakannya secara jelas," kata Medvedev dalam wawancara dengan jurnalis Rusia, Nadana Fridrikhson, sebagaimana dilansir TASS, Sabtu (4/2/2023).

Baca Juga: Eks Tentara Rusia Ungkap Kengerian Penyiksaan ke Tawanan Ukraina, Tak Ada yang Berani Menentang

Mantan presiden Rusia ini menyebut Rusia tidak membatasi diri soal penggunaan senjata. Kata Medvedev, tergantung ancaman yang ada, Moskow dapat menggunakan segala jenis senjata sesuai doktrin pertahanan, termasuk prinsip deterens nuklir.

"Saya bisa memastikan: respons kami akan cepat, keras, dan meyakinkan," kata Medvedev.

Berdasarkan doktrin nuklir Rusia, Moskow bisa menggunakan senjata nuklir jika diserang dengan senjata nuklir atau jenis senjata pemusnah massal lain.

Rusia juga bisa menggunakan senjata nuklir jika ada agresi konvensional ke Rusia dan eksistensi negara itu terancam.

Medvedev kembali mengobarkan retorika nuklir seiring eskalasi perang Rusia-Ukraina usai kebijakan bantuan tank-tank modern dari sekutu-sekutu NATO belakangan ini.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berikrar akan merebut kembali semua wilayah yang diduduki Rusia, termasuk Krimea yang dianeksasi Rusia sejak 2014 silam. 

Di lain pihak, Kepala Direktorat Intelijen Utama Ukraina (GRU) Kirill Budanov menjanjikan akan ada lebih banyak serangan jauh ke dalam teritori Rusia dalam waktu dekat.

Belakangan ini, terdapat sejumlah serangan yang mengenai infrastruktur-infrastruktur di Krimea dan pedalaman Rusia. Namun, Kiev enggan secara terbuka mengakui bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.

Baca Juga: Ukraina Terkini: Rusia Konsentrasi Pasukan di Luhansk, Ada Serangan Besar Tanggal 24 Februari?




Sumber : Kompas TV/TASS

BERITA LAINNYA



Close Ads x