Sudirman Said Ngaku Duit Tebal Bukan Syarat Jadi Cawapres Anies Baswedan, tapi 3 Hal Ini

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim kecil koalisi pendukung Anies Baswedang, Sudirman Said, mengaku pihaknya tidak mempersoalkan syarat cawapres untuk Anies di Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Sudirman dalam Satu Meja The Forum Kompas TV, Rabu (1/2/2023) malam.  

Ketika ditanya soal dana kampanye Anies Baswedan, Sudirman lantas menjawab uang bukan syarat utama bagi sosok cawapres Anies.

Bahkan selama ini, kata Sudirman, dalam pembicaraan Koalisi Perubahan tidak membicarakan uang atau dana sebagai syarat calon cawapres Anies di Pilpres 2024 mendatang. 

“Selama ini alhamdulillah kita tidak bicara mengenai itu, meskipun kita juga sudah membuat outline, pada waktunya kita akan bicara mengenai pemenangan, bagaimana pembiayaan dan sebagainya," kata Sudirman.

Baca Juga: Sosok Cawapres Anies Baswedan Mengerucut, NasDem Ungkap Tak Harus AHY

Eks komisaris utama PT Transjakarta itu lantas menjelaskan soal syarat-syarat cawapres Anies yang disebutnya ada tiga.

Ia kemudian menjelaskan tiga dari sejumlah kriteria bakal cawapres untuk Anies Baswedan.

Kriteria pertama, kata Sudirman, cawapres Anies Baswedan tersebut setidaknya harus bisa memberikan efek elektoral di Pilpres 2024.

“Saya sebutkan, satu, pasangan itu sebaiknya bisa memberikan efek pada elektoral," ujarnya. 

Sosok cawapres Anies harus bisa jaga keseimbangan, khususnya di koalisi perubahan yang mendukung keduanya. 

"Kedua, bisa menjadi pasangan atau mitra dalam mengelola koalisi atau keseimbangan di parlemen," ucapnya.

Lantas, yang nomer tiga adalah bakal cawapres Anies Baswedan merupakan seorang yang efektif nanti kelak ketika mereka menang Pilpres 2024 dan mulai kelola pemerintahan. 

“Tiga, menjadi bagian atau membantu menjalankan pemerintahan yang efektif, artinya berbagi tugas,” tuturnya.

Baca Juga: Ini Alasan Rocky Gerung sampai Eks Ketua KPK Dukung Anies Capres 2024, Gabung KIB Tandingan

Adapun sejumlah nama digadang-gadang bakal jadi cawpres Anies Baswedan. Mulai dari Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sampai Ahmad Heryawan atau Aher dari PKS.