Kompas TV internasional kompas dunia

Korea Utara Ngamuk dan Ancam Reaksi Terberat atas Perluasan Latihan Militer AS dan Korea Selatan

Kompas.tv - 2 Februari 2023, 11:15 WIB
korea-utara-ngamuk-dan-ancam-reaksi-terberat-atas-perluasan-latihan-militer-as-dan-korea-selatan
Jet tempur canggih dan pengebom strategis AS dan Korea Selatan saat latihan bersama. Korea Utara hari Kamis, (2/2/2023) ngamuk dan mengancam reaksi terberat terhadap perluasan latihan militer bersama Amerika Serikat dengan Korea Selatan (Sumber: Ministry of Defence South Korea)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Utara hari Kamis, (2/2/2023) ngamuk dan mengancam "reaksi terberat" terhadap perluasan latihan militer bersama Amerika Serikat dengan Korea Selatan untuk melawan ambisi senjata nuklir Korea Utara, sambil mengklaim AS, Korea Selatan dan sekutu mendorong ketegangan ke tingkat yang "ekstrem" garis merah."

Juru bicara Korea Utara mengatakan Pyongyang tidak tertarik pada kontak atau dialog apa pun dengan Amerika Serikat selama AS mempertahankan "kebijakan permusuhan dan garis konfrontatif", menuduh Washington mempertahankan sanksi dan tekanan militer untuk memaksa Korea Utara "melucuti senjatanya sendiri secara sepihak."

Seperti laporan Associated Press, Kamis, (2/2/2023), pernyataan Kementerian Luar Negeri Pyongyang muncul sebagai tanggapan atas komentar Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, yang mengatakan bahwa Amerika Serikat akan meningkatkan pengerahan aset militer canggihnya ke Semenanjung Korea, termasuk jet tempur dan kapal induk.


 

Selain itu AS akan memperkuat pelatihan bersama dan perencanaan operasional dengan Korea Selatan.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan Amerika Serikat menerbangkan pembom B-1B dan jet tempur F-22 dan F-35 dalam latihan dengan pesawat tempur Korea Selatan pada hari Rabu di atas perairan barat Korea Selatan dalam unjuk kekuatan terbaru mereka. 

Amerika Serikat dan Korea Selatan juga berencana menggelar latihan simulasi bulan ini yang bertujuan untuk mempertajam tanggapan mereka jika Korea Utara menggunakan senjata nuklir.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang tidak disebutkan namanya mengatakan perluasan latihan sekutu mengancam untuk mengubah Semenanjung Korea menjadi "persenjataan perang besar-besaran dan zona perang yang lebih kritis."

Pernyataan itu mengatakan Korea Utara siap untuk melawan tantangan militer jangka pendek atau jangka panjang apa pun oleh sekutu dengan "kekuatan nuklir yang paling luar biasa."

Baca Juga: Runyam, Amerika Serikat Tambah Pengerahan Senjata Canggih di Korea Selatan Tandingi Korea Utara

Jet tempur F15K AU Korea Selatan dan F-16 AU AS, terbang dalam formasi selama latihan bersama di lokasi yang dirahasiakan di Korea Selatan, Selasa, 4 Oktober 2022. (Sumber: South Korea Defence Ministry)

“Situasi militer dan politik di Semenanjung Korea dan di wilayah tersebut mencapai garis merah ekstrem karena manuver konfrontasi militer yang sembrono dan tindakan bermusuhan AS dan pasukan bawahannya,” kata juru bicara itu.

Korea Utara selama beberapa dekade menggambarkan latihan militer gabungan Amerika Serikat dengan Korea Selatan sebagai latihan untuk menanggapi potensi invasi, meskipun sekutu menggambarkan latihan itu sebagai pertahanan.

Korea Utara tahun lalu menggenjot demonstrasi senjatanya sendiri saat sekutu melanjutkan pelatihan skala besar mereka yang bertahun-tahun dirampingkan. 

Tindakan Korea Utara termasuk serangkaian peluncuran rudal dan artileri yang digambarkan sebagai simulasi serangan nuklir terhadap target Korea Selatan dan AS.

“DPRK akan mengambil reaksi terberat terhadap setiap upaya militer AS pada prinsip 'nuklir untuk nuklir dan konfrontasi habis-habisan untuk konfrontasi habis-habisan!'” kata juru bicara Korea Utara, menyebut nama resmi negara itu, Republik Demokratik Rakyat Korea.

“Jika AS terus memperkenalkan aset strategis ke Semenanjung Korea dan sekitarnya, DPRK akan memperjelas aktivitas pencegahannya tanpa gagal sesuai dengan sifatnya,” kata juru bicara itu.



Sumber : Kompas TV/Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x