Kompas TV internasional kompas dunia

Situasi Israel-Palestina Memanas, Washington: Kedua Pihak Mohon Tenang!

Kompas.tv - 30 Januari 2023, 19:04 WIB
situasi-israel-palestina-memanas-washington-kedua-pihak-mohon-tenang
Ilustrasi. Pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Palestina di Jenin, membunuh sedikitnya sembilan warga Palestina, termasuk seorang wanita berusia 61 tahun (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

KAIRO, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mendesak Israel dan Palestina untuk tenang dan menahan diri menyusul eskalasi situasi belakangan ini. Sejumlah insiden kekerasan belakangan ini menuai respons keras dari kedua belah pihak.

Blinken mengaku prihatin dengan "lonjakan kekerasan baru dan mengerikan" Israel-Palestina sejak pekan lalu. Ia menyebut kedua pihak harus aktif terlibat dalam upaya de-eskalasi.

"Kami akan mendorong masing-masing pihak untuk mengambil langkah untuk menenangkan suasana," kata Blinken di Kairo, Mesir, Senin (30/1/2023) sebagaimana dikutip Associated Press.

"Tidak perlu dipertanyakan bahwa ini adalah momen yang sangat sulit," lanjutnya.

Baca Juga: Bocah Palestina 13 Tahun Tembak 2 Warga Israel Usai Serangan Sinagog, Ini Janji PM Israel

Lebih lanjut, Blinken menekankan bahwa AS mengutuk serangan milisi Palestina ke warga Israel dan "menyesalkan kematian warga sipil yang tak bersalah."

Pekan lalu, gelombang kekerasan menerpa kawasan usai militer Israel meluncurkan operasi di markas milisi Palestina di Jenin, Tepi Barat. Operasi ini menewaskan 10 orang, kebanyakan milisi.

Tak lama kemudian, seorang Palestina meluncurkan serangan ke permukiman Yahudi di Yerusalem Timur, menewaskan tujuh warga Israel.

Pada Senin (30/1), Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan bahwa pasukan Israel membunuh seorang pria Palestina di Hebron. Insiden ini memperpanjang daftar kematian orang Palestina selama Januari 2023 menjadi 35 kematian.

Gelombang kekerasan ini terjadi usai operasi aparat keamanan Israel di Tepi Barat yang digelar beberapa bulan belakangan. Tel Aviv meluncurkan serangkaian operasi keamanan usai serangan orang Palestina terhadap orang Israel pada musim semi 2022 yang menewaskan 19 orang.

Blinken sendiri sedianya akan melangsungkan kunjungan selama dua hari ke Yerusalem dan Tepi Barat. Pertemuan Blinken dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dinantikan mengingat perbedaan sikap Washington dengan pemerintahan baru Israel.

Usai sederet insiden kekerasan pada pekan lalu, Palestina menyatakan akan menghentikan koordinasi keamanan dengan Israel. Sebaliknya, Israel mengumumkan akan meningkatkan intensitas pembangunan permukiman di Tepi Barat.

Israel juga menangkap 42 orang Palestina sehubungan dengan serangan di Yerusalem Timur. Sebagian orang yang ditangkap adalah kerabat pelaku.

Selain itu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengaku telah memerintahkan untuk menggusur rumah-rumah orang Palestina yang dinilai telah dibangun secara ilegal di Yerusalem Timur.

Palestina menyebut kebijakan balasan Israel tersebut, termasuk penggusuran rumah keluarga pelaku serangan ke Yerusalem Timur, terhitung sebagai hukuman kolektif dan ilegal menurut hukum internasional.

Baca Juga: Penembakan di Dekat Sinagog di Yerusalem, PM Israel Benjamin Netanyahu Minta Jangan Ada Balas Dendam

 



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x