Kompas TV internasional kompas dunia

China Balas Tudingan AS, Washington Harus Hentikan Kirim Senjata ke Ukraina Jika Ingin Konflik Usai

Kompas.tv - 30 Januari 2023, 18:47 WIB
china-balas-tudingan-as-washington-harus-hentikan-kirim-senjata-ke-ukraina-jika-ingin-konflik-usai
China hari Senin, (30/1/2023) membalas tudingan Amerika Serikat, menyatakan Washington harus hentikan pengiriman senjata ke Ukraina jika ingin konflik berakhir. (Sumber: FMPRC)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Purwanto

BEIJING, KOMPAS.TV – China, hari Senin (30/1/2023), membalas tudingan Amerika Serikat dengan menyatakan Washington harus menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina jika ingin konflik berakhir.

Ucapan pedas China itu terjadi usai Washington mengkonfrontasi China bahwa beberapa BUMN China mungkin membantu perang Rusia di Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, hari Senin (30/1/2023), menunjukkan bahwa AS terus mengirimkan senjata berat dan senjata ofensif ke Ukraina dan terus meningkatkan durasi dan intensitas konflik.

Seperti laporan Bloomberg, Senin (30/1/2023), Mao Ning mengatakan China "tidak akan pernah menyiram bensin ke dalam api, apalagi mengeksploitasi krisis", seraya menegaskan “AS adalah pihak yang memulai krisis Ukraina dan (merupakan) faktor terbesar yang memicunya”.

“Alih-alih bercermin atas tindakannya sendiri, AS menebar paranoia dan menuding China,” kata Mao Ning.

Baca Juga: Jenderal AS Sebut Perang Antara China Dengan Amerika Serikat Bisa Terjadi di 2025

Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) berjabat tangan dalam pertemuan mereka di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia, Senin (14/11/2022). (Sumber: The Associated Press)

“Kami menolak pemerasan tanpa dasar seperti itu, dan tidak akan duduk diam dan melihat AS merusak hak dan kepentingan sah perusahaan China."

Dukungan dari perusahaan China terdiri dari bantuan militer dan ekonomi yang tidak mematikan yang mengelak dari rezim sanksi yang diberlakukan AS dan sekutunya setelah pasukan Rusia melancarkan serangan ke Ukraina sekitar setahun yang lalu, seperti dilaporkan Bloomberg pada 25 Januari 2023.

Kecenderungan itu cukup mengkhawatirkan Amerika Serikat sehingga para pejabat AS mengangkat masalah ini dengan rekan-rekan China mereka, dan memperingatkan tentang implikasi dari penyediaan dukungan material untuk perang, kata orang-orang tersebut, meskipun mereka menolak untuk memberikan rincian kontak tersebut.

Juru bicara tersebut menegaskan kembali bahwa China selama ini memegang posisi objektif dan adil dalam masalah Ukraina, selalu berdiri di sisi perdamaian dan memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan solusi politik untuk krisis Ukraina.

Presiden China Xi Jinping tidak mengkritik apalagi mengecam Rusia atas perang tersebut dan menawarkan diri untuk memainkan peran dalam pembicaraan damai. Xi juga menentang penggunaan senjata nuklir dalam konflik tersebut.



Sumber : Kompas TV/CGTN/Straits Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x