Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Sempat Disebut Kelam tapi Sri Mulyani Beri Keyakinan Indonesia Berhasil Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.tv - 28 Januari 2023, 08:44 WIB
sempat-disebut-kelam-tapi-sri-mulyani-beri-keyakinan-indonesia-berhasil-jaga-pertumbuhan-ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurut Menkeu, pemerintah masih optimistis APBN 2023 dapat dikelola dengan baik meski tantangan global tidak mudah bahkan kelam.(Sumber: Instagram @smindrawati)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

BEKASI, KOMPAS.TV – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pemerintah optimistis APBN 2023 berhasil dikelola meski tantangan global 2023 tidak mudah.

Ia melaporkan, Dana Moneter Internasionall atau IMF memperkirakan 40 persen ekonomi dunia masuk resesi. Namun, Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi dengan tingkat inflasi tertinggi yaitu 5,71 persen.

“Dunia akan mengalami situasi yang kelam. APBN 2023 optimis karena berhasil mengelola Covid-19. Namun waspada tantangan belum berhenti,” tutur Sri Mulyani saat kunjungan kerja ke PT Samsung dan Cikarang Dry Port (CDP) di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (27/1/2023), dikutip dari laporan tim jurnalis Kompas TV.

Selain itu, pemerintah terus mendorong instrumen fiskal untuk mendukung pemulihan ekonomi dan bisnis.

"Perpajakan dalam hal ini bea dan cukai akan terus melakukan tugasnya. Di satu sisi, mencari penerimaan negara dan sisi lain memberikan fasilitas," tuturnya.

Adapun dalam pertemuan itu Sri Mulyani mendengar keluhan dari para pelaku usaha serta mencari solusi dalam menghadapi tantangan global.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Sudah Beli Vaksin Meski Belum Dibuat Saat Tangani Pandemi Covid-19

Curhatan Bos Samsung ke Sri Mulyani

Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur PT Samsung Electronics Indonesia Hong Yeun Seuk mengatakan, risiko resesi global yang diproyeksi terjadi tahun 2023 menjadi tantangan baru bagi dunia usaha. Pelaku usaha harus menekan biaya produksi agar lebih kompetitif.

"Tekanan resesi global yang diprediksi akan terjadi tahun ini telah menjadi tantangan baru bagi dunia usaha, dan menuntut pemgusaha untuk bisa melakukan optimalisasi biaya-biaya produksi agar bisa kompetitif," ungkap Hong Yeun Seuk.

Baca Juga: Banyak Anggapan Semua Dipajaki Negara, Bahkan Tukang Bakso, Sri Mulyani: Pemahaman Keliru

Hong Yeun Seuk pun meminta pemerintah untuk mendukung dunia usaha dengan menyediakan kepastian dan kelancaran perizinan berusaha, serta membantu agar biaya produksi bisa lebih efisien.


 

Di sisi lain, ia menyambut baik langkah pemerintah dalam pengendalian pandemi Covid-19, terutama telah mencabut kebijakan PPKM pada akhir tahun lalu.

Menurutnya, langkah itu menjadi angin segar bagi dunia usaha setelah tiga tahun terakhir tertekan akibat pandemi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x