Kompas TV internasional kompas dunia

Malaysia Murka dan Kutuk Perobekan dan Pembakaran Al-Qur'an oleh Politisi Sayap Kanan Belanda

Kompas.tv - 27 Januari 2023, 21:13 WIB
malaysia-murka-dan-kutuk-perobekan-dan-pembakaran-al-qur-an-oleh-politisi-sayap-kanan-belanda
Pemerintah Malaysia mengutuk keras insiden penodaan terhadap Al-Qur'an di Den Haag, Belanda, hari Minggu (22/1/2023) oleh Edwin Wagensveld, seorang ekstremis anti-Islam dan pemimpin politik sayap kanan Belanda. (Sumber: Hart van Nederland)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Pemerintah Malaysia mengutuk keras insiden penodaan terhadap Al-Qur'an di Den Haag, Belanda, Minggu 22 Januari 2023 lalu oleh Edwin Wagensveld, seorang ekstremis anti-Islam dan pemimpin politik sayap kanan Belanda.

Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangannya di Putrajaya, Jumat (27/1/2023), menyebutkan, Malaysia terkejut dengan tindakan-tindakan Islamofobia yang terjadi dalam beberapa hari, meskipun sebelumnya telah menuai kecaman global.

Malaysia menegaskan, kefanatikan, rasisme, dan segala bentuk penodaan terhadap kitab suci agama apa pun tidak dapat diterima dan harus dikutuk.

Hak atas kebebasan berekspresi memiliki tanggung jawab dan tidak boleh disalahgunakan, kata pemerintah Malaysia.

“Kami mendesak semua pihak berkepentingan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk lebih mendorong dialog, pengertian, dan untuk mempromosikan semangat hidup berdampingan secara damai di antara berbagai agama dan budaya untuk mencapai perdamaian dan keharmonisan dalam komunitas global yang beragam,” kata Kementerian Luar Negeri Malaysia.

Malaysia meminta PBB, Organisasi Kerja Sama Islam OKI, dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB segera mengatasi masalah yang mengkhawatirkan itu. 

Mereka juga diminta untuk menemukan langkah-langkah damai dalam mempromosikan penghormatan penuh dan perlindungan kitab suci agama di seluruh dunia. 

Sebuah video yang beredar di media sosial pada Senin (23/1/2023) memperlihatkan Wagensveld merobek sejumlah halaman salinan Al-Qur'an dan membakar sobekan halaman itu di dalam panci.

Baca Juga: Al-Qur'an Dibakar, Al Azhar Mesir Serukan Dunia Islam Boikot Produk Belanda dan Swedia


Sebelumnya pada Sabtu (21/1), pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs bernama Rasmus Paludan melakukan pembakaran Al-Qur'an di Stockholm, ibu kota Swedia.

Di bawah perlindungan polisi Swedia, pemimpin partai Stram Kurs Denmark Rasmus Paludan membakar kitab suci umat Islam itu di dekat gedung Kedutaan Besar Turki, seperti laporan Anadolu, Minggu (22/1).

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, Sabtu (21/1), sebelum terjadinya pembakaran Al-Qur'an mengecam keras pemerintah Swedia yang dianggap mengizinkan pembakaran secara sengaja oleh pemimpin partai politik Denmark, seraya menegaskan, rasisme serta kejahatan kebencian tidak bisa dikategorikan sebagai kebebasan berpendapat.

“Meskipun dengan segala peringatan, izin tersebut diberikan kepada orang ini. Tidak ada yang bisa menyebutnya sebagai kebebasan berekspresi dan berpendapat,” ujar Menlu Turki Mevlut Cavusoglu kepada media di Antalya, Sabtu (21/1/2023).

“Hari ini, mereka tidak diizinkan membakar buku lain, tapi ketika Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, dan bermusuhan dengan Islam, mereka segera menyebutnya kebebasan berekspresi dan berpendapat," kata Cavusoglu.

Cavusoglu menjelaskan, menurut Undang-Undang Swedia, keputusan Dewan Eropa, dan keputusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, kejahatan kebencian dan rasisme bukanlah kebebasan berekspresi dan berpendapat.

“Karena hal tersebut dapat menimbulkan kemarahan di seluruh dunia dengan cara yang sama. Kemarahan itu akan menjadi tindakan yang keji, rasis, dan penuh kebencian,” kata Cavusoglu. 


 

 

 



Sumber : Kompas TV/Antara/Bernama

BERITA LAINNYA



Close Ads x