Kompas TV internasional kompas dunia

Otoritas Jepang Izinkan Penonton Bersorak di Pagelaran Olahraga, tapi Tetap Pakai Masker

Kompas.tv - 27 Januari 2023, 13:34 WIB
otoritas-jepang-izinkan-penonton-bersorak-di-pagelaran-olahraga-tapi-tetap-pakai-masker
Virus Covid-19 Subvarian Omicron XBB.1.5 memicu kekhawatiran para ilmuwan setelah virus penyebab Covid-19 itu menyebar cepat di Amerika Serikat pada Desember. (Sumber: Los Angeles Times)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Iman Firdaus

JEPANG, KOMPAS.TV - Otoritas Jepang berencana mencabut peraturan COVID-19 di gelaran ajang olahraga dan memungkinkan penonton untuk berteriak dan bersorak di venue.

Hal ini dikarenakan seiring tren penurunan kasus COVID-19 di negara tersebut.

Namun meski penonton diperbolehkan untuk bersorak-sorai di venue olahraga atau konser yang padat, mereka tetap diminta untuk terus memakai masker untuk meminimalisir penyebaran virus.

Menurut laporan Kantor Berita Jepang Kyodo dikutip dari Antara, Jumat (27/1/2023), peraturan yang masih berlaku saat ini adalah penonton boleh berbicara dengan suara keras di acara berskala besar seperti pertandingan olahraga profesional atau konser, jika kerumunan berada dalam batas maksimal 50 persen dari kapasitas tempat.

Baca Juga: Inflasi Jepang Tembus 4 Persen, Pertama Sejak 1981

Di beberapa negara aktivitas masyarakat memang mulai dilonggarkan, seiring dengan penurunan kasus Covid-19 yang kini jadi endemik.

Di Indonesia, misalnya, telah resmi mencabut pembatasan serupa,  yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) per 30 Desember 2022.


 

Hal ini memungkinkan masyarakat untuk beraktivitas lebih luas, termasuk ikut memeriahkan kompetisi olahraga yang digelar di Tanah Air.

Sebelumnya, pada masa PPKM, pemerintah hanya memperbolehkan venue terisi maksimal 50 persen untuk wilayah dengan status level 3, 75 persen untuk wilayah dengan level 2, dan 100 persen untuk wilayah dengan level 1.

Penonton yang hadir juga disyaratkan untuk telah divaksin booster, atau minimal telah menerima vaksin dosis kedua dengan menyertakan hasil negatif tes antigen pada hari pertandingan.

Hal ini sama juga disyaratkan pada pemain dan ofisial, kru media, dan staf pendukung dari kompetisi tersebut. Penonton dan semua yang terlibat juga harus menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Kepolisian Jepang Mencari Pengirim Pesan Faksimile Berisi Ancaman Bom



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x